Menjadi calon legislator dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, menurut pedangdut ini adalah panggilan hati. Hal apapun yang menjadi prioritas harus segera dilakukan secara positif. Namun, yang bukan persoalan prioritas tidak mesti langsung dilakukan. Tapi, menurutnya tetap harus diperhatikan.
Begitulah jawaban perempuan berambut panjang itu saat ditanya terkait pengisian biodata dirinya yang sudah dipublikasikan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Camel menepis kalau ia menulis sekadar asal dan tidak serius menjadi caleg.
Menurutnya, ukuran wakil rakyat bukan dilihat dari pengisian biodata. Melainkan bukti atau kinerja langsung saat menjadi anggota Dewan. "Kalau isi-isi (biodata) yang serius kayak gitu kan kepingin banget kali. Justru yang diseriusin ya turun ke lapangan,” ujar Camel memberi alasan saat ditemui detikcom di Cibubur, Kamis (13/02/2014).

Kritik terhadap pengisian formulir daftar riwayat hidup caleg 2014 banyak disorot publik. Tak terkecuali Direktur Eksekutif Perkumpulkan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggaraini. Dia menilai caleg masih sangat tidak serius dalam mengisi daftar riwayat hidup yang disetorkan ke KPU.
Titi menjabarkan dua penyebab caleg mengisi biodata asal-asalan. Pertama karena daftar riwayat hidup dianggap hanyalah formalitas, bukan sebagai prasyarat serius yang perlu diperhatikan. Kedua, caleg tersebut tidak menyangka daftar tersebut akan diumumkan secara luas kepada publik.
“Sikap asal-asalan ini membuktikan sedikit banyak keseriusan mereka untuk menjadi anggota Dewan. Bayangkan saja, meski syarat menjadi anggota legislatif adalah berpendidikan sekurang-kurangnya SMA, masih ada saja yang mencantumkan pendidikannya hanya SD. Ini kan menunjukan sikap malas,” kata dia kepada detikcom, Kamis (13/02/2014).
Kondisi tersebut, Titi menegaskan, juga menggambarkan rekrutmen anggota Dewan yang asal comot tanpa kaderisasi yang mengakar di internal partai. Selain tak selektif, partai juga diduga bersikap “siapa saja bisa ikutan” demi memenuhi persyaratan kuota caleg agar bisa ikut pemilu.
Dalam database biodata caleg di KPU, ada 552 biodata caleg dari 12 partai peserta pemilu yang dipublikasikan KPU di situsnya sejak medio 2013. Namun, jika diperhatikan, banyak curriculum vitae tersebut yang diisi dengan asal-asalan. Ketidakseriusan melengkapi biodata tersebut membuat masyarakat semakin meragukan keseriusan para calon wakil rakyat tersebut.
(brn/brn)