Dugaan peran-peran Sutan ini terungkap dari proses persidangan mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, dan juga pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik KPK. Sutan membantah satu per satu kesaksian yang menyebutkan namanya ini.
Berikut 3 dugaan peran Sutan Bhatoegana:
|
1. Diduga Menitip Perusahannya
|
Hal tersebut terungkap dari rekaman percakapan melalui pesan singkat antara Deputi Pengendalian Bisnis SKK Migas Gerhard Rumeser dan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini pada pertengahan 2013. Saat itu, Rudi mengirimkan pesan singkat kepada Gerhard.
"Dari SB. Pak Rudi saya dengar tender sudah dibuka. Penawaran Timas lebih rendah dari Saipem. Seharusnya pemenang tender dari penawar terendah," demikian bunyi SMS tersebut yang dibacakan oleh hakim anggota Anwar.
Ketika dikonfirmasi pesan singkat tersebut, Gerhard mengatakan bahwa itu merupakan pesan dari Sutan Bhatoegana kepada Rudi. Oleh Rudi diteruskan kepada Gerhard. Proyek yang dimaksud adalah pembangunan konstruksi lepas pantai.
"Saya menduga SB adalah Sutan Bhatoegana karena Sutan adalah komisaris PT Timas," ujar Gerhard.
"Di BAP saudara, Anda menyebut pesan dari SB ini karena dia ingin mengawal PT Timas, betul seperti itu," tanya jaksa Riyono.
"Iya," jawab Gerhard yang kini menjadi tenaga ahli di SKK Migas ini.
1. Diduga Menitip Perusahannya
|
Hal tersebut terungkap dari rekaman percakapan melalui pesan singkat antara Deputi Pengendalian Bisnis SKK Migas Gerhard Rumeser dan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini pada pertengahan 2013. Saat itu, Rudi mengirimkan pesan singkat kepada Gerhard.
"Dari SB. Pak Rudi saya dengar tender sudah dibuka. Penawaran Timas lebih rendah dari Saipem. Seharusnya pemenang tender dari penawar terendah," demikian bunyi SMS tersebut yang dibacakan oleh hakim anggota Anwar.
Ketika dikonfirmasi pesan singkat tersebut, Gerhard mengatakan bahwa itu merupakan pesan dari Sutan Bhatoegana kepada Rudi. Oleh Rudi diteruskan kepada Gerhard. Proyek yang dimaksud adalah pembangunan konstruksi lepas pantai.
"Saya menduga SB adalah Sutan Bhatoegana karena Sutan adalah komisaris PT Timas," ujar Gerhard.
"Di BAP saudara, Anda menyebut pesan dari SB ini karena dia ingin mengawal PT Timas, betul seperti itu," tanya jaksa Riyono.
"Iya," jawab Gerhard yang kini menjadi tenaga ahli di SKK Migas ini.
2. Diduga Terima THR dari SKK Migas
|
Dalam dokumen yang beredar, THR US$ 200 ribu itu diserahkan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini di toko buah All Fresh di Jl MT Haryono, Jakarta Timur sekitar akhir Juli 2013. Rudi mengaku menyerahkan uang tersebut kepada Tri Yulianto, anggota Fraksi Demokrat yang duduk di Komisi VII.
Rudi seharusnya menyerahkan uang itu kepada Sutan. Namun, saat itu Sutan tidak bisa dihubungi. Menurut Rudi, akhirnya uang itu diserahkan kepada Tri Yulianto yang mengaku mewakili Sutan dan akan menyampaikannya ke Sutan Bhatoegana.
"Karena tidak bisa, (baru) saya kontak Mas Tri," ujar Rudi dalam dokumen itu, seperti dikutip detikcom, Senin (3/2/2014). Tri yang dimaksud Rudi, tak lain Tri Yulianto.
Terhadap pengakuan Rudi ini, para anggota DPR, termasuk Sutan Bhatoegana dan Tri Yulianto, ramai-ramai membantah hal ini.
2. Diduga Terima THR dari SKK Migas
|
Dalam dokumen yang beredar, THR US$ 200 ribu itu diserahkan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini di toko buah All Fresh di Jl MT Haryono, Jakarta Timur sekitar akhir Juli 2013. Rudi mengaku menyerahkan uang tersebut kepada Tri Yulianto, anggota Fraksi Demokrat yang duduk di Komisi VII.
Rudi seharusnya menyerahkan uang itu kepada Sutan. Namun, saat itu Sutan tidak bisa dihubungi. Menurut Rudi, akhirnya uang itu diserahkan kepada Tri Yulianto yang mengaku mewakili Sutan dan akan menyampaikannya ke Sutan Bhatoegana.
"Karena tidak bisa, (baru) saya kontak Mas Tri," ujar Rudi dalam dokumen itu, seperti dikutip detikcom, Senin (3/2/2014). Tri yang dimaksud Rudi, tak lain Tri Yulianto.
Terhadap pengakuan Rudi ini, para anggota DPR, termasuk Sutan Bhatoegana dan Tri Yulianto, ramai-ramai membantah hal ini.
3. Diduga Menerima Pelicin Pengesahan APBN-P
|
Uang untuk 'izin' APBNP itu, total sekitar US$ 285 ribu. Uang sejumlah ini kemudian ditemukan penyidik KPK di tas Prada milik Waryono yang ada di ruang kerjanya. Namun, Waryono membantah uang sebanyak itu akan diberikan ke Sutan Bhatoegana Cs. Menurut dia, uang itu miliknya pribadi.
Namun, Rudi ternyata memiliki pengakuan lain. Dia mengaku sudah menyetor kepada Waryono uang US$ 150 ribu untuk urunan pembayaran kepada para anggota DPR terkait pengesahan APBN-P itu. Rudi mengaku mendapat uang itu dari Deputi Pengendalian dan Dukungan Bisnis SKK Migas Gerhard Maarten Rumeser.
3. Diduga Menerima Pelicin Pengesahan APBN-P
|
Uang untuk 'izin' APBNP itu, total sekitar US$ 285 ribu. Uang sejumlah ini kemudian ditemukan penyidik KPK di tas Prada milik Waryono yang ada di ruang kerjanya. Namun, Waryono membantah uang sebanyak itu akan diberikan ke Sutan Bhatoegana Cs. Menurut dia, uang itu miliknya pribadi.
Namun, Rudi ternyata memiliki pengakuan lain. Dia mengaku sudah menyetor kepada Waryono uang US$ 150 ribu untuk urunan pembayaran kepada para anggota DPR terkait pengesahan APBN-P itu. Rudi mengaku mendapat uang itu dari Deputi Pengendalian dan Dukungan Bisnis SKK Migas Gerhard Maarten Rumeser.
Halaman 2 dari 8