Suku Dinas Pekerjaan Umum Tata Air (SDPU) Jaktim sebelumnya telah berjanji akan menyelesaikan proyek perbaikan saluran air tersebut. Namun janji tinggalah janji, dalam pelaksanaannya proyek saluran air tersebut tak kunjung beres. Mangkraknya proyek tersebut berdampak pada kondisi jalan raya Rawa Domba yang mengalami kerusakan parah.
Ketua Rt 08/16 Rawa Domba, Duren Sawit Jakarta Timur, Nirmansyah (48) mengungkapkan warga telanjur kecewa akan janji dari Sudin PU Tata Air Jaktim. Padahal proyek perbaikan tersebut telah dilakukan sejak November 2013 lalu.
"Kami sudah terlalu sering dijanjikan oleh pihak SDPU, katanya akan mulai kembali kerjakan proyeknya, Kamis minggu lalu, tapi sampai sekarang belum dikerjakan juga. Warga merasa dipermainkan," ujarnya saat ditemui di tempat tinggalnya, Kamis (13/2/2014).
Ia mengungkapkan warga bersama dengan pihak Sudin PU Jaktim telah berdiskusi bersama. Bahkan dalam kesempatan tersebut pihak Sudin telah membuat kesepakatan dengan warga.
"Mereka sudah sempat lihat sendiri kondisi proyek pengerjaannya, kemudian meminta waktu, Senin untuk lapor ke kantor, Selasa untuk mobilisasi proyek. Dan Rabu kemarin, langsung melakukan aksi perbaikan. Tapi nyatanya nihil, hari ini tidak dikerjakan juga," imbuhnya.
Kendati janji yang tak kunjung ditepati tersebut. Warga mengaku kecewa merasa dispelekan.
"Warga banyak yang sudah kesal, bahkan sudah ada yang ingin melakukan demo ke Wali Kota, blokir jalan, sampai demo ke Balai Kota. Tapi kami masih membahas untuk aksi tersebut dengan warga. Nanti malam kami putuskan. Jangan jadikan wilayah kami sebagai proyek coba-coba," katanya.
Irmansyah mengatakan dampak dari perbaikan yang tak kunjung beres. Setiap hujan datang sebanyak 400 rumah di RT 06, 07, 08, RW 16, terendam banjir bahkan, dua sekolah yaitu SDN Duren Sawit 07 dan SDN Duren Sawit 08 turutn terendam setinggi 70 cm.
"Sebelum ada proyek ini, kalau ada banjir paling cuma satu atau dua jam sudah surut, kalau sekarang bisa sampai tiga hari nggak surut-surut udah gitu tinggi airnya bisa sampai 1,5 meter," ungkapnya.
(edo/fiq)