"Dana Rp 92 miliar itu buat bikin WC darurat, pembangunan tenda darurat, pembangunan penyediaan air bersih dan mobil tangki air," kata Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, Imam S Ernawi dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta (13/2/2014).
Dalam aksinya, Direktorat Jendral Cipta Karya berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri serta Pemda setempat. Saat ini satgas sudah ditempatkan di setiap provinsi.
"Satgas kita ada di setiap daerah, begitu ada bencana dan ditetapkan sebagai darurat kita akan masuk, waktunya 2 minggu atau sebulan tergantung waktu masa tanggap darurat," imbuh Imam.
Menurut Imam, hingga saat ini Ditjen Cipta Karya sudah melakukan aksi tanggap darurat di beberapa daerah antara lain di erupsi Gunung Sinabung Sumatera Utara, banjir di DKI Jakarta, banjir bandang dan tanah longsor di Manado Sulawesi Utara, serta banjir yang melanda tiga kabupaten/kota di Jawa Tengah.
(mok/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini