"Kita masih melihat situasi, khawatir nanti terjadi hal yang tidak diinginkan kalau kita paksakan. Baru hari ini akan kita evaluasi kembali, kalau dirasa cukup kondusif baru akan kita putuskan kembali operasi," ujar Humas Unit Pengelola (UP) Bus Transjakarta, Sri Ulina Pinem kepada wartawan, Kamis (13/2/2014).
Sri menjelaskan, pihaknya belum mengetahui total berapa kerugian atas insiden perusakan BKTB yang dilakukan oknum sopir angkot KWK, Selasa (11/2/2014). "Untuk penaksiran kerugian dilakukan pihak dinas (perhubungan), karena bus itu masih tanggung jawab dinas," jelasnya.
Total BKTB jurusan Monas-PIK yang dimiliki Pemprov DKI berjumlah 18 unit. Namun hingga kini ini 3 unit BKTB yang dirusak masih berada di Polsek Penjaringan dan 1 unit berada di Polsek Tambora untuk dilakukan penyelidikan.
"Kalau memang dirasa situasi sudah kondusif, kita akan mengoperasikan 14 unit BKTB yang tersisa," tutupnya.
Sebelumnya diketahui tiga KWK yang melakukan perusakan BKTB diantaranya KWK U-11 jurusan Muara Baru-Muara Angke, KWK B-01 jurusan Grogol-Muara Angke, dan KWK B-02 jurusan Kota-Muara Angke. Insiden ini terjadi karena trayek BKTB tumpang tindih dengan trayek angkot.
(tfn/mpr)