Sebelum Dieksekusi Mati, Usman dan Harun Rajin Berkirim Surat ke Keluarga

Polemik KRI Usman Harun

Sebelum Dieksekusi Mati, Usman dan Harun Rajin Berkirim Surat ke Keluarga

- detikNews
Rabu, 12 Feb 2014 16:00 WIB
Jakarta - Selama dipenjara di Singapura, Serda Usman dan Kopral Harun tetap berkomunikasi dengan keluarga di Indonesia lewat surat. Dalam surat-surat tersebut, Usman dan Harun bercerita tentang proses hukum yang mereka alami serta tak lupa menanyakan kabar para anggota keluarga.

Surat-surat yang dikirim dari Changi Prison, Singapura, itu disimpan di Museum Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2014). Salah satu surat Usman yang kertasnya sudah berwarna kecokelatan dipigura dan dipajang dalam kotak kaca.

Usman mengirim 14 surat ke Indonesia sejak 21 September 1966 hingga 16 Oktober 1968 atau sehari sebelum pelaksanaan hukuman mati mereka tanggal 17 Oktober 1968. Lima surat diantaranya ditulis dalam bahasa Jawa. Dalam salah satu suratnya, Usman sempat menyampaikan harapannya agar hubungan Indonesia dengan Malaysia dan Singapura segera pulih.

Sementara itu, jumlah surat yang dikirim oleh Harun lebih sedikit. Ia hanya mengirim 7 surat dalam kurun waktu 13 September 1966 hingga 14 Oktober 1968. Dalam salah satu suratnya yang bertanggal 3 Juli 1967, Harun sempat mengabarkan bahwa ada kemungkinan ia dan Usman dibebaskan dan kembali ke Jakarta. Namun ternyata harapan itu pupus karena pada 17 Oktober 1968, ia dihukum gantung sampai mati di Singapura.

(mad/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads