"Kita harus panggil tenaga ahli untuk menilai pantas enggak sih mesin yang lewat laut saja dalam kapal, enggak kena air laut hanya kena hawa laut tiba-tiba karatan," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2014).
Ahok mengatakan, pihaknya juga akan mempelajari kontrak pembelian bus-bus TransJ bermasalah tersebut.
"Apa ini bukan sengnya lebih banyak? Tapi dia juga bisa berkilah kalau memang di kontraknya enggak mengatakan itu kan," katanya.
Ahok menegaskan jika terindikasi ada kesengajaan dan tindak pidana korupsi, Pemprov DKI tidak akan ragu untuk menyerahkannya ke pihak berwajib.
"Kita harus pelajari lebih dalam apakah ada kesengajaan? Kalau ada tindak kejahatan penurunan aspek jadi dibenarkan dengan kontrak yang menguntungkan mereka," tuturnya lagi.
Sebelumnya, Direktur PT San Abadi, agen tunggal pemasok bus TransJ bermerek Ankai mengatakan ada dua kali proses pengiriman bus tersebut. Pengiriman pertama pada pertengahan November 2013 sebanyak 29 unit dan berlangsung lancar.
Pengiriman kedua, seharusnya 31 unit bus berangkat dari Pelabuhan Shanghai pada 20 November dengan prediksi waktu pengiriman 12-14 hari. Namun cuaca buruk membuat proses perjalanan menjadi lebih lama. Bus-bus ini berada di laut selama sebulan. Di kondisi inilah pihak importir menduga bus-bus ini terciprat air laut dan angin laut.
(sip/rmd)