Misteri Perubahan Nama dan Tanggal Lahir Harun di Mata Keluarga

Polemik KRI Usman Harun

Misteri Perubahan Nama dan Tanggal Lahir Harun di Mata Keluarga

- detikNews
Selasa, 11 Feb 2014 11:07 WIB
Foto Harun (Repro Dok Keluarga/Imam Wahyudiyanta)
Gresik - Harun bukanlah nama asli Harun Said. Sejak lahir, Harun oleh orang tuanya diberi nama Tahir. Di masyarakat, nama itu berubah menjadi Tohir. Lantas dari mana nama Harun diperoleh?

"Sewaktu bekerja di Singapura, uwak (pakdhe) punya bapak angkat bernama Said. Nah, Said menjadikan uwak saya anak angkat karena uwak saya wajahnya mirip anaknya yang bernama Harun yang sudah meninggal," ujar Salim, salah seorang keponakan Harun kepada detikcom akhir minggu lalu di rumahnya di Dusun Walu Tumpuh, Desa Diponggo, Bawean.

Di kesatuannya, Korps Komando (KKO), setiap personel diharuskan menggunakan nama sasaran sesuai dengan nama-nama daerah lawan yang hendak dimasuki. Jika Janatin mengubah namanya menjadi Usman bin Haji Muhammed Ali, maka Tahir mengganti namanya menjadi Harun bin Said.

"Kami sebenarnya ragu dengan tanggal kelahiran uwak," lanjut Salim.

Dalam literatur yang ada, Harun tercatat lahir pada 4 April 1947 sehingga saat meninggal, Harun masih berusia 21 tahun. Usia yang masih sangat belia. Namun Salim berkeyakinan Harun sudah berusia 30-an saat meninggal.

"Kakek saya (ayah Harun) meninggal saat ia menjadi romusha di Sulawesi. Jepang sendiri menjajah Indonesia pada 1942-1945," ujar Salim.

Kepala Desa Diponggo itu melanjutkan, Harun adalah anak ketiga dari lima bersaudara. Dan jarak kelahiran antara Harun dengan adik di bawahnya (Asiyah) adalah dua tahun. Sementara jarak kelahiran Asiyah dengan adik di bawahnya (Nawawi) adalah 1 tahun.

Jika menilik pada data itu, berarti setidaknya Harun lahir pada 1939 sehingga usia Harun adalah minimal 29 tahun saat ia meninggal. "Orang dulu kan biasanya tidak tahu kapan ia dilahirkan, mungkin saja ada asal sebut sehingga datanya seperti itu," tandas Salim.

(iwd/try)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads