Ditambah guyuran hujan deras, jalur itu makin tak mudah untuk dilalui. Selain itu ada pula cobaan yang mungkin kerap dilalaui pendaki di kala musim penghujan ini, yaitu banyaknya pacet atau lintah.
Dengan kondisi demikian, para pendaki baru berhasil menempuh pendakian ini sekitar 8 jam. Demi mengenang korban tewas kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 pada 9 Mei 2012 di Gunung Salak, tantangan pendakian bukanlah menjadi halangan untuk meraih puncak.
Pendakian Gunung Salak yang dimulai Sabtu (8/2/2014) dilakukan demi mengenang kedua rekan jurnalis Trans Tv yang tewas akibat kecelakaan pesawat Sukhoi. Di atas puncak Gunung Salak dibangun prasasti guna mengenang kedua rekan Trans Tv Aditya Sukardi dan Ismiati Soenarto.
"Pendakian ini guna memperingati gugurnya sahabat kami Adit dan Ismi di gunung ini (Gunung Salak) dan adanya kami di sini untuk membangun prasasti mengenang kebaikan-kebaikan beliau," kata Eksekutif Produser Trans Tv Viandi, di puncak Gunung Salak, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/2/2014).
Viandi menjelaskan tewasnya kedua rekan kerjanya tersebut sekitar 300 meter di bawah puncak Gunung Salak. "Hari ini momentum supaya kenangan kepada dua sahabat kami bisa menjadi abadi, kebetulan memang TKP tidak jauh dari titik ini (puncak Gunung Salak)," terangnya.
Pada pendakian dalam rangka memperingati tewasnya dua jurnalis Trans Tv ini diikuti oleh 48 peserta. Serta total 88 pendaki ditambah dengan porter, guide, dan voulenteer dari Wanadri, PKPU, Cantigi.
(tfn/trq)