.webp)
SDA berkesempatan menanggapi hasil Mukernas ini di hadapan pengurus dan kader PPP saat acara Resepsi Hari Lahir ke-41 PPP di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Minggu (9/2/2014).
Sambil berdiri di atas panggung, Menteri Agama tersebut mengomentari salah satu poin keputusan Mukernas yang secara bulat mengamanatkan kader baik yaitu dirinya untuk menerima menjadi bakal capres dan cawapres 2014-2019. "Saya adalah kader partai. Saya dibina oleh partai, saya dididik oleh partai. Saya wajib mengabadikan buat PPP," ucap SDA.
SDA bertutur pengabdian untuk PPP diniatkan bukan hanya untuk PPP saja. Tetapi untuk Islam dan umat beragama lainnya di Indonesia. "Saya yakin, dari Islam ini membuat karya terbaik untuk negeri tercinta Indonesia. Mohon izin, sambil mengucapkan bismillah, saya menerima pencalonan (capres). Ini sebuah panggilan," tutur SDA.
SDA lalu mengumumkan kalau PPP saat ini mengusung jargon 'Merah Putih Bisa'. "Jargon 'Merah Putih Bisa' ini untuk membangunkan warga Indonesia yang tertidur. Juga membangkitkan semangat baru, bukan membangun sikap mencemooh bangsa sendiri. Bangunlah merah putihku," kata SDA yang disambut tepuk tangan meriah dari pengurus dan kader PPP se-Indonesia yang hadir dalam acara ini.
Sewaktu sesi tanya jawab dengan wartawan, SDA menyebut hasil keputusan Mukernas II PPP itu bukan bagian deklarasi capres 2014-2019. "Ini pengumuman. Mukernas memutuskan memilih saya. Lalu saya menerima. Ada ijab qabul gitulah," ujar pria kelahiran Jakarta 57 tahun lalu ini.
SDA kembali menegaskan, Mukernas II PPP mengamanatkan deklarasi capres dilakukan setelah Pileg 2014.
"PPP tak mau bermimpi mendeklarasikan. Karena perolehan suara kita (PPP) belum jelas dan belum bisa diterka. Setelah Pileg nanti, bisa menentukan (deklarasi capres) karena kita mendaparkan rapor perolehan suara," tutur mantan profesional di bidang ritel ini.
(bbn/nrl)
