.webp)
Pantauan di lokasi, Jl Rawa Domba, Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu (8/2/2014), kondisi jalanan memang buruk karena pengerjaan proyek gorong-gorong ini. Jalanan menjadi rusak dan para pengguna jalan juga harus melipir melewati pinggiran jalan untuk melaju.
Jalan selebar sekitar empat meter di tengah pemukiman ini merupakan akses warga dari Pangkalan Jati ke Raden Intan, dan sebaliknya. Praktis, hanya bagian jalan selebar sekitar satu setengah meter saja yang dapat dilalui kendaraan.
"Dengan adanya proyek normalisasi ini, wilayah kita juga kerendam lebih parah jika banjir datang. Lebih parah sebelum adanya pembangungnan. Surutnya bisa dua hari. Intinya proyek ini gagal!" kata Ketua RT 008 RW 016 Taman Duren Sawit, Nirman Syah Siregar.
Nirman mengeluhkan aktivitas sekolah di SD 08 dan 07 Duren Sawit di wilayahnya menjadi terganggu jika banjir datang. Maka warga menuntut agar PU segera menyelesaikan proyek ini.
"Kita ingin, pertama, air bisa mengalir normal. Kedua, jalan normal seperti sediakala," kata Ketua RW 016 Kelurahan Duren Sawit Kokon Sukanda.
Warga menjelaskan, proyek ini dimulai pada akhir 2013. Namun malah aliran air semakin parah tersumbat. Gorong-gorong saluran air yang baru ternyata tak kunjung berfungsi karena proyek belum selesai. Kini sekitar 10 perwakilan warga dan PU Sudin Jakarta Timur berkumpul di pinggir jalan yang porak-poranda ini.
"Rencananya pengerjaan cuma satu bulan, ternyata lebih dari tiga bulan," kata warga Rawa Domba setempat yang menjadi sekiurit di Perumahan Taman Duren Sawit, Rahmat.
(dnu/mpr)
