Bus-bus yang membawa puluhan pengungsi tersebut didampingi relawan Bulan Sabit Merah Suriah. Mereka tiba di titik kedatangan yang berada di luar kota Homs dengan pengawasan ketat tentara dan polisi.
Seorang pejabat PBB mengatakan kepada televisi Suriah, proses evakuasi itu merupakan pertama kalinya dilakukan Bulan Sabit Merah yang memperoleh akses ke pusat kota Homs sejak pertama kali pengepungan.
Pemerintah Suriah memastikan para pengungsi akan mendapat pengobatan dan tempat tinggal. Pemerintah Suriah juga mengatakan penduduk yang lebih memilih untuk tinggal di kota Homs tetap akan dikirimkan bantuan kemanusiaan.
Program pangan dunia di bawah PBB menyebutkan sudah ada truk yang siap untuk mengirimkan pasokan makanan sebulan pada hari Sabtu (8/2) untuk sekitar 2.500 orang yang terperangkap selama berbulan-bulan sejak kota itu dikuasai oposisi.
Gubernur Homs Talal al-Barazi sebelumnya mengatakan bahwa kelompok pertama dari pengungsi Homs mencakup anak-anak di bawah umur 15 tahun, pria di atas 55 tahun, dan perempuan. Pusat-pusat penampungan telah diatur untuk menerima dan memperlakukan orang-orang yang meninggalkan Homs.
"Kami siap hari ini untuk menerima berapapun, bahkan jika melebihi 400, tetapi menurut PBB kemarin jumlah yang diperkirakan adalah 200, atau mungkin lebih sedikit," kata al-Barazi, sebagaiamana dikutip dari Reuters, Jumat (7/2/2014).
"Kami berharap langkah pertama ini akan berhasil dan akan terus besok dan lusa dan seterusnya untuk memastikan jalan keluar yang aman untuk semua warga sipil yang ingin meninggalkan kota tua," tambah al-Barazi.
Kesepakatan untuk mengevakuasi warga sipil merupakan hasil positif pertama dari perundingan damai yang disepakati dua minggu lalu antara kedua dua pihak yang berkonflik di Suriah.
Dalam kesepakatan itu, perempuan, anak-anak dan orang tua diperbolehkan meninggalkan kota Homs yang telah dikepung pasukan Presiden Bashar al-Assad selama satu setengah tahun. Bantuan kemanusiaan juga diizinkan masuk bagi mereka yang tetap bertahan.
(rmd/rmd)