"Memangnya nggak ada tempat lain? Masyarakat harus mendukung (simulasi). Tapi jangan sampai mengganggu warga saja," ujar Anggota DPRD DKI Komisi B, Santoso saat dihubungi, Kamis (6/2/2014).
Santoso menegaskan dirinya mendukung kegiatan ini. Baginya, simulasi pengamanan oleh Bawaslu memang penting demi kelangsungan Pemilu.
"Tapi ini jadi kontraproduktif ketika dilakukan di lokasi tersebut," imbuhnya.
Menurutnya, masih ada tempat-tempat lain yang bisa digunakan untuk simulasi ini tanpa harus mengganggu kepentingan dan kenyamanan warga.
"Di Monas misalnya," kata politisi Demokrat ini.
Dalam simulasi pengamanan Pemilu 2014 ini, dilakukan skenario kantor Bawaslu digeruduk massa pendemo. Pada tahap ini, arus lalu lintas di Jl MH Thamrin dari arah Blok M ke Monas tetap dibuka.
Jika pendemo mulai masuk ke kantor Bawaslu, maka dua lajur tetap dibuka untuk kendaraan yang mau ke arah utara.
Selanjutnya, ketika situasi pendemo mulai memanas, maka akan diberlakukan sistem contra flow. Di mana dalam sistem contra flow ini, kendaraan dari arah selatan akan dimasukkan ke jalur busway mulai dari HI depan Hotel Pullman, hingga ke perempatan Sarinah.
Sementara arus lalin dari utara ke selatan tetap, hanya saja dikurangi volumenya. Kendaraan dari utara ke selatan akan dibelokkan ke kiri mulai dari Sarinah. Simulasi rencananya dilakukan mulai pukul 07.00 WIB hingga 11.00 WIB.
(sip/mpr)