Bandara Supadio Pontianak Ditutup Akibat Kabut Asap

Bandara Supadio Pontianak Ditutup Akibat Kabut Asap

- detikNews
Kamis, 06 Feb 2014 09:17 WIB
Pontianak - Kabut asap yang semakin pekat semakin mengacaukan sejumlah jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat di Bandara Supadio, di Pontianak, Kalimantan Barat. Sejumlah penerbangan dan pendaratan pesawat bahkan gagal dilakukan.

Pada Kamis (06/2/2014), enam pesawat dari Jakarta tujuan Pontianak gagal mendarat akibat kabut asap yang hanya menyisakan jarang pandang 150 meter, jauh dari jarak pandang normal untuk pendaratan yang berada di level 1.000 meter ke atas. Enam pesawat tersebut masih berputar-putar di atas Bandara Supadio.

"Pagi ini saja, sudah satu pesawat, Sriwijaya Airlines dari Jakarta yang hendak mendarat di Bandara Supadio, terpaksa kembali lagi ke Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta," kata Kadiv Operasional Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani Alkadrie saat dihubungi detikcom.

Bahkan pesawat Garuda seri penerbangan 501 dengan penumpang 180 orang yang sudah boarding terpaksa gagal terbang atau take off akibat cuaca yang masih berkabut tebal.

"Ada tujuh pesawat yang berada di Bandara Supadio yang siap terbang, tetapi kondisi kabut asap yang sangat pekat ini seluruh penumpang yang telah naik ke pesawat kembali diturunkan," ungkap Usmulyani.

Diperkirakan penerbangan pertama baru dapat dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB ke atas, sembari menunggu kabut asap menyingkir dari kawasan bandara Supadio Pontianak.

"Saya berharap para penumpang mengerti dengan kondisi saat ini, karena ini bukan kemauan kita mengulur-ulur waktu keberangkatan ataupun pendaratan, ini hanya masalah cuaca," harapnya.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Supadio Pontianak memperkirakan Provinsi Kalimantan Barat masih bakal diselimuti kabut asap hingga dua pekan depan.

"Berdasarkan prakiraan, untuk tanggal 10 Februari kedepan cuaca di Kalbar masih berawan, namun akan ada turun hujan namun intensitasnya ringan, dan tidak merata," kata prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Giri Darmoko saat dihubungi di detikcom.

Menurut dia, minimnya curah hujan di Kalbar karena adanya gangguan tekanan rendah yang menyebabkan konvergensi.

(ndr/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads