Jawa Tengah V dikenal sebagai 'dapil neraka'. Pada pemilihan umum 2009 lalu, Partai Persatuan Pembangunan, -yang mengusung Angel Lelga-, gagal menempatkan perwakilan dari dapil ini ke Senayan.
Solo dan sekitarnya yang juga kampung Joko Widodo (Jokowi) dikenal sebagai basis Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Di Jawa Tengah V ini nantinya Angel Lelga akan 'bertarung' melawan Puan Maharani yang menjadi calon legislator nomor urut 1 dari PDI Perjuangan. Di nomor urut 2, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini memasang Aria Bima.
Puan dan Aria Bima merupakan calon inkumben yang maju lagi dari Dapil Jateng V. Kepada detikcom, Angel mengaku tak gentar meski bersaing dengan Puan dan Aria Bima.
Wanita berdarah KalimantanโTionghoa ini mengaku memilih sendiri dapilnya karena tertantang untuk berupaya sungguh-sungguh.
โKetua umum saya ingin menempatkan saya di dapil yang sudah ada dua suara, artinya tanpa kerja keras pun saya yakin akan mudah ke Senayan. Tapi saya tanya di mana dapil yang belum ada kursi, dia bilang dapil V Jawa Tengah, jadi saya bilang mau di sana,โ kata Angel kepada detikcom, Selasa (28/1) pekan lalu di Kuningan, Jakarta Selatan.
Alasan lainnya, Angel ingin proses berpolitiknya di wilayah tersebut sekaligus menjadi ajang untuk mendalami keislamannya. Menurut dia gagalnya PPP mendapat suara di Jawa Tengah V, karena umat Islam di daerah tersebut tidak bersatu.
Dia berani nekat meskipun terbilang pendatang baru dalam bidang politik. Menurutnya ini adalah satu perjuangan tersendiri sebagai seorang mualaf. โSaya memilih partai Islam dari sekian banyak partai yang mengajak saya, karena bagi saya ini juga jadi perjuang tersendiri sebab untuk jadi mualaf itu tidak gampang,โ kata wanita yang kini sudah berhijab itu.
Duit yang digunakan Angel untuk bertarung merebut suara dari Dapil V Jateng lumayan besar meski ia enggan merinci jumlahnya. Dia berkilah, banyak dan kecil jumlah uang yang ia gelontorkan bukanlah suatu ukuran jika dilakukan dengan ikhlas.
Angel mengaku hingga kini uang yang dia gelontorkan selama blusukan di Jawa Tengah V berasal dari kantungnya sendiri. Dia belum mau menerima sumbangan dari donatur, karena khawatir kelak terjerat korupsi.
Apalagi sebagai seorang public figure, ia mengaku memiliki modal selain uang. Salah satunya mendekati konsituen yakni dengan cara menyanyi.
โMisalnya hadir di pesta perkawinan dan nyanyi tanpa dibayar, itu kan sudah sosialisasi. Jadi saya punya cara-cara mendekati masyarakat agar mereka senang dengan saya, sehingga budget kampanye saya tidak luar biasa,โ kata perempuan kelahiran Sragen, 1 Januari 1984 itu.
(erd/brn)