"Ibu Airin kerjanya hanya berkeliaran untuk menjenguk sang suami (Wawan). Dia (Airin) lebih mementingkan kepentingan pribadinya," ujar salah satu massa, Ichya Halimudin di depan KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2014).
Massa yang mengatasnamakan komunitasnnya Banten Crisis Center (BCC) juga menganggap Airin lebih mementingkan menjenguk Wawan daripada mengurusi Tangsel. Hal ini membuat pembangunan di Tangsel menjadi terhambat.
"Hampir tidak ada pembangunan, kami sebagai warga Tangsel kecewa, kami marah sama ibu (Airin)," teriak Ichya.
Airin rutin menjenguk Wawan pada Senin dan Kamis dari pukul 10.00-12.00 WIB. Dua kali dalam sepekan. Memang pada dua hari itu, adalah waktu yang diperbolehkan bagi tahanan untuk dibesuk.
Sementara, saat dikonfirmasi ke Airin perihal tuntutan tersebut, istri Wawan ini hanya diam. Airin yang keluar dari Rutan KPK malah menangis tanpa diketahui pasti penyebabnya.
Perihal tuntutan tersebut juga pernah ditanyakan ke Airin pada kesempatan-kesempatan sebelumnya. Airin meminta wartawan untuk melihat saja mengenai kondisi di Tangsel.
"Main saja ke Tangsel," jawabnya singkat sembari berjalan menjauh dari rutan KPK.
(kha/fjp)











































