Peristiwa itu terjadi ketika keduanya tengah berkendara pada 21 Januari 2014 di flyover Cawang. "Si Feby dipukul tengkuknya 2 kali dan mulutnya yang mengakibatkan gigi Feby lepas," Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Mulyadi Kaharni, dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Timur, Jakarta, Senin (4/1/2014).
Setelah pemukulan itu Edo merayu agar kasus ini tidak berkepanjangan. "Feby lalu minta ganti Rp 10 juta, disetujui Edo. Tapi tidak semudah itu merayunya," ujar Mulyadi.
Menurut Mulyadi, Edo akhirnya setuju memenuhi permintaan Feby. Mereka berkendara hingga Gadog, Bogor. Edo setuju membayar dengan syarat. "Syaratnya pergi ke keluarganya dulu ke Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, tapi masih masuk wilayah Polda Metro," kata Mulyadi.
Feby Lorita ditemukan tewas mengenaskan dalam bagasi mobil Nissan March bernopol F 1356 KA di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (28/1/2014) lalu. Mobil tersebut sudah terparkir di lokasi sejak Sabtu (25/1) lalu, dalam kondisi accu sudah tidak terpasang.
Dari hasil autopsi, Feby tewas karena luka akibat benda tajam pada lehernya. Waktu kematian Feby lebih dari 24 jam sebelum jasadnya ditemukan. Pelaku pembunuhan ibu satu anak itu adalah Edo dan kakaknya, Daniel. Keduanya telah diringkus. Edo ditampilkan dalam jumpa pers hari ini, Daniel tidak dimunculkan.
(aan/nrl)