"Dia akan menyampaikan hasrat cintanya kepada korban," kata Kapolres Jakarta Timur Kombes Mulyadi Kaharni dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Timur, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (3/2/2014). Edo ditampilkan dalam jumpa pers itu.
Feby menolak cinta Edo karena dia tahu Edo sudah punya pacar. "Cintanya ditolak dengan bahasa kasar, dengan perkataan bajingan dan sebagainya," kata Mulyadi.
Penolakan itu memicu amarah Edo. "Tersangka kelihatannya memang temperamen," kata Mulyadi.
Mulyadi mengatakan, peristiwa ini terjadi pada 21 Januari 2014 saat keduanya berkendara dalam mobil dan melintas di sekitar flyover Cawang. Terjadilah keributan di antara mereka. Keributan ini kemudian berakhir pembunuhan terhadap Feby.
Selain Edo, polisi juga meringkus Daniel dalam kasus pembunuhan tersebut, kakak Edo. Daniel ditangkap di Jalan Taman Mini, Jakarta Timur. Penangkapan Daniel berujung kepada penangkapan Edo di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada Sabtu dinihari (1/2/2014).
Petugas menyita pisau, televisi yang diambil dari apartemen milik Feby, aki mobil dan juga motor yang digunakan untuk mengambil aki tersebut. Feby dihabisi dan jasadnya disimpan dalam bagasi mobil Nissan March bernopol F 1356 KA. Mobil itu lalu dibuang di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Selasa 28 Januari 2014.
(nal/nrl)