Senin malam pekan lalu misalnya, ia baru tiba dari Solo, tapi Kamis berikutnya dia harus kembali blusukan ke kampung-kampung di Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali.
Di Jakarta dia hanya menghabiskan dua hingga tiga hari dalam sepekan. Itu pun jika ada undangan dari sejumlah media untuk wawancara. Selain untuk urusan wawancara, keberadaannya di Jakarta karena tengah mengikuti sebuah kursus singkat.
Sayang perempuan kelahiran Sragen, 1 Januari 1984 itu enggan menyebut kursus yang tengah dia ikuti. “Rahasia dong. Nanti saja kalau sudah terpilih saya kasih tahu,” kata Angel Lelga kepada detikcom, Selasa (28/1) di Kuningan, Jakarta Selatan.
Meski punya kegiatan yang padat, dia tetap memperhatian penampilan. Kemarin, dia tampil rapi dengan baju hijau dipadu celana pipa putih dan jilbab senada dari bahan sutra. Penampilannya dipercantik dengan sepasang high heels hijau.
Sambil sesekali menyeruput minuman punchnya, Angel dengan semangat menceritakan kegiatan blusukan. Meski menyita waktu namun dia mengaku bisa menikmati. Foto hasil kegiatan blusukan itu pun ia unggah ke media sosial.
“Dalam sehari saya bisa ke tujuh acara, mulai dari pengajian, kelompok-kelompok petani, kunjungi anak-anak, belum lagi blusukan ke pasar,” kata Angel.
Nama perempuan yang sempat membintangi sebuah film horor itu kini tercatat sebagai calon legislator dari Partai Persatuan Pembangunan. Tak banyak memiliki bekal di dunia politik namanya langsung berada di urutan pertama daerah pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah.
Dia mengaku tak gentar berhadapan dengan sejumlah nama populer yang dipasang partai lain di dapil sama. Seperti Puan Maharani, dan Aria Bima dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Bagi dia terjun ke dunia politik, dan berbuat ke masyarakat adalah upaya mensyukuri rezeki dari Tuhan.
“Saya ingin berbuat banyak ke masyarakat, karena saya sudah diberikan Allah rezeki dan karir, tapi saya merasa belum berguna kalau belum berbuat banyak untuk khalayak,” kata Angel.
Sejumlah dana pun mulai dia kucurkan. Dia rela menjual sejumlah koleksi tas mewahnya, Hermes untuk membeli lima hektar lahan di Solo. Dia juga membangun kembali sebuah gedung sekolah gratis untuk warga.
“Jika saya tidak terpilih, tidak mungkin kan sawah, gedung sekolah dan ongkos yang telah saya keluarkan saya tarik kembali,” kata perempuan dengan tinggi badan 163 sentimeter ini.
(erd/erd)