Survei FFH: Mayoritas Publik Tak Tahu Jumlah dan Nomor Urut Parpol

Survei FFH: Mayoritas Publik Tak Tahu Jumlah dan Nomor Urut Parpol

- detikNews
Rabu, 29 Jan 2014 17:31 WIB
Jakarta - Hasil survei yang diadakan oleh Founding Fathers House (FFH) tak hanya menunjukkan rendahnya pengetahuan publik terhadap pemilu tapi juga terhadap partai peserta pemilu 2014. Hanya 16,26 persen publik yang tahu bahwa ada 12 parpol peserta pemilu tahun ini.

"Tingkat pengetahuan publik tentang jumlah partai politik nasional yang bertarung pada 9 April 2014 terbilang rendah. Hanya 16,26 persen publik yang tahu bahwa ada 12 parpol," jelas peneliti senior FFH Dian Permata.

Hal ini disampaikan oleh Dian dalam diskusi 'Pengenalan Publik Terhadap Parpol: Bagaimana Kualitas Pileg 2014' di kantornya di Jalan Prapanca Raya 101, Jakarta Selatan, Rabu (29/1/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"68,97 persen publik tidak tahu (berapa jumlah parpol peserta pemilu 2014)," imbuh Dian.

Sedangkan ada 4,95 persen publik mengatakan ada 10 parpol peserta pemilu 2014; 2,86 persen mengatakan ada 11 parpol.

"Ada 1,3 persen mengatakan 13 parpol; 1,49 persen mengatakan 14 parpol; 0,28 persen mengatakan 15 parpol; dan 0,37 persen mengatakan 16 partai," imbuhnya.

Hasil Survei ini juga menunjukkan bahwa publik tak ingat nomor parpol peserta Pemilu. Hanya beberapa parpol yang nomor urutnya diingat dengan jelas.

"Ada 25,51 persen responden yang dapat menyebut nomor urut partai NasDem adalah No 1, sedangkan 74,48 persen mengaku tidak tahu," kata Dian.

Ditanyai hal yang sama, 25,42 persen dapat menyebutkan nomor urut Partai Golkar yakni nomor 5. Dan untuk Partai Amanat Nasional yakni nomor 8, ada 19,81 persen responden yang tahu.

"Kemudian 15,6 persen dapat menyebut nomor urut PDIP yakni 4, dan 14,85 persen mengetahun nomor urur Gerindra," imbuhnya.

Disusul dengan nomor urut PD dijawab benar oleh 12,71 persen responden, PKB 12,33 persen, PPP 10,93 persen, Hanura 7,75 persen, PKS 6,26 persen, PBB 1,4 persen, dan PKPI 0,46 persen.

Dian menjelaskan hal ini berkaitan dengan gencarnya iklan yang disiarkan di media oleh tiga parpol di posisi teratas yakni NasDem, Golkar, dan PAN.

"Lalu mengapa Hanura tidak? Karena partai ini lebih mengangkat tokohnya dibanding nomor urut di setiap iklannya," jelasnya.

Survei ini dilakukan pada 18 Desember hingga 25 Januari 2014 di 34 provinsi. Jumlah responden 1.070 orang yang terdiri dari mereka yang sudah memiliki hak pilih pada pemilu dan bukan TNI/Polri aktif.

Tingkat kepercayaannya 95 persen dengan Margin of error 3 persen. Pengambilan data dilakukan lewat teknik wawancara dengan bantuan kuisioner.



(sip/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads