"Saya sudah di Yos Sudarso tidak bergerak 2 jam," tutur salah seorang pengemudi mobil, Pangestu, kepada detikcom, Selasa (28/1/2014).
Kasudin Dinas Perhubungan Benyamin Bukit mengatakan ada tiga penyebab kemacetan parah di Jakarta Utara. Selain kegiatan pelabuhan, penyebab lainnya adalah proyek pembangunan di jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Benyamin, memang Pelabuhan Tanjung Priok sudah over kapasitas. "Data dari Pelindo ada 18 ribu kontainer di Jakarta Utara," ujarnya.
Sementara itu truk kontainer lah biang dari kemacetan di beberapa ruas jalan di jalan Yos Sudarso, jalan Enggano, jalan RE Martadina maupun jalan Cilincing. Harus mengantrinya kontainer saat masuk Pelabuhan berdampak pada kemacetan.
"Sementara kalau mereka (kontainer) masuk pelabuhan harus mengantre, mereka kalau sudah antre memakai badan jalan, dan parkir sembarangan, nah itu yang bikin macet," jelasnya.
Kemacetan ini pun hingga membuat kendaraan atau kontainer jalan stagnan selama beberapa jam. Alhasil kemacetan beberapa kilo meter terjadi.
"Jangankan jalan stagnan 2 jam, 6 jam pun pernah sampai-sampai tidur tuh sopir kontainer," terang Benyamin.
Benyamin menekankan kita harus mencari akar permasalahan dari kemacetan di Jakarta Utara biar tidak terus terjadi antrean panjang. "Mereka (pihak Pelabuhan Tanjung Priok) ibaratnya nggak merasakan gimana kemacetan di luar pelabuhan. Artinya mereka enjoy dengan internal tapi mereka tidak peduli dengan eksternal," pungkasnya.
(tfn/gah)