Minggu (26/01/2014), peristiwa bermula saat rombongan mahasiswa STIMIK Amikom yang beralamat di Ringroad Utara Condongcatur Depok Sleman berniat menggelar Diksar Mapala bagi calon anggota baru. Mereka mendirikan base camp di sekitar Goa Cerme dan berkegiatan di sekitar kawasan tersebut.
Minggu siang sekitar pukul 14.30 WIB, peserta Diksar yang terbagi dalam beberapa regu mengikuti kegiatan susur sungai Oya. Namun melihat situasi arus Oya yang cukup besar, para peserta yang didampingi seniornya tidak turun ke air. Mereka hanya menyusuri pinggiran sungai tepatnya sekitar 200 meter di atas jembatan Siluk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Awalnya satu orang hanyut, trus ada temannya yang mau nolong. Nah, yang satu itu berhasil selamat setelah berhasil menggapai pondasi jembatan. Tapi yang nolong itu malah terseret arus. Dia kan bawa tas ransel besar, mungkin karena beban itu (jadi terbawa arus)", terang Bayu Kurniawan, warga Siluk yang saat itu kebetulan ada di lokasi kejadian.
Upaya pertolongan yang dilakukan warga setempat pun tak menuai hasil. Riski tenggelam dan tak diketahui nasibnya.
Tim SAR BPBD Bantul dan SAR DIY yang berupaya melakukan pencarian dengan jaring dan tali berujung mata pancing belum berhasil menemukan mahasiswa asal Serang Banten tersebut.
"Arusnya sangat deras, dan di bawah jembatan itu kan kayak pusaran dan berbatu. Jadi agak terkendala dalam menebar jaringnya. Nanti akan kita usahakan menyusur ke arah muara dengan perahu", kata Komandan SAR Ali Sutanto.
Hingga Minggu Malam, proses pencarian terus diupayakan, sementara akibat peristiwa ini Diksar Mapala STIMIK Amikom akhirnya dihentikan.
(mpr/mpr)