Acara ini berlangsung di Lapangan Bhayangkara, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Minggu 26 Januari 2014. Acara ini dihadiri oleh Kapolri Jenderal Sutarman, Kepala BNN Anang Iskandar, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Sudjarno, dan sejumlah pejabat Polri lainnya, serta Ketua DPR Marzuki Ali.
Selain itu, acara juga dihadiri oleh sejumlah mahasiswa dan pelajar, komunitas ojek, LSM dan ormas anti-narkoba, serta elemen masyarakat lainnya. Sejumlah artis Ibu Kota juga turut meramaikan acara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditambah munculnya narkoba jenis baru yang harus ditindaklanjuti dengan serius," ujar Anang, di lokasi, Minggu (26/1/2014).
Anang mengatakan, upaya meminimalisir pengguna narkotika yang dilakukan aparat penegak hukum tidak mengurangi, namun justru cenderung meningkatkan jumlah pengguna yang ada. Hal ini, kata Anang, disebabkan karena berbagai faktor salah satunya cara pandang masyarakat akan pengguna narkotika yang salah.
"Salah satunya karena pandangan masyakat yang mengecap pengguna narkotika sebagai pelaku penyalahgunaan narkotika dan stigma lainnya, sehingga dampak pandangan masyarakat ini menambah banyak pengguna, belum lagi kapasitas lapas menjadi over," paparnya.
Selain itu, lanjutnya, masyarakat juga belum memahami betul kondisi pengguna narkotika yang tidak dapat pulih dengan waktu yang singkat.
"Di sisi lain, pengguna narkotika mempunyai tingkat rileks atau kambuh yang tinggi, yang tidak bisa disembuhkan dengan singkat. Hal ini yang tidak dipahami masyarakat dan meninmbulkan sudut pandang berbeda,"tuturnya.
Selanjutnya, Anang mengatakan, pengguna narkotika adalah korban yang sudah kehilangan masa lalu dan masa kininya.
"Jangan sampai dia kehilangan masa depan," pungkasnya.
(mei/gah)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini