Gus Yus, Sosok Politikus Humoris Idealis

Gus Yus, Sosok Politikus Humoris Idealis

- detikNews
Rabu, 01 Des 2004 06:15 WIB
Jakarta - Manusia hanya bisa berencana, Tuhanlah yang menentukan. Siapa menyangka bahwa di antara 31 korban tewas akibat kecelakaan Lion Air jenis MD-82 di Bandara Adi Sumarmo Solo, Selasa (30/11/2004) terdapat tokoh senior PKB yang juga Ketua Komisi VIII DPR Yusuf Muhammad atau sering dipanggil Gus Yus."Kami semua kaget. Teman-temannya di Komisi VIII DPR gak ada yang percaya karena Selasa sore (30/11/2004) Gus Yus masih memimpin rapat intern di Komisi. Gus Yus waktu itu mendatangi teman-teman satu per satu. Mungkin sebenarnya itu firasatnya," ujar Syaifullah Adnawi, salah seorang koleganya di PKB saat dihubungi detikcom Selasa dinihari (1/12/2004). Adnawi bersama-sama dengan beberapa pengurus PKB lainnya seperti Ali Masykur Musa berada di rumah dinas Gus Yus di perumahan anggota DPR, Kalibata, Jakarta Selatan.Di mata para koleganya, Gus Yus sosok politikus ulung. Orang akan selalu ingat humor-humornya. Pembawaanya santai, tapi mempunyai idealisme yang kuat. "Beliau dikenal sebagai orang yang konsisten. Kami semua merasa kehilangan," ungkap Hasyim Muzadi yang menyempatkan mengunjungi rumah sakit YARSIS semalam.Dari kiprah Gus Yus di Senayan memang cukup fantastis. Sebelum menjadi Ketua Komisi VIII, Gus Yus menjadi Ketua FKB MPR selama 5 tahun berturut-turut. Selain itu, Gus Yus banyak berperan dalam proses amandamen UUD 1945. Dan selama mengikuti rapat-rapat, baik di DPR, MPR maupun lobi-lobi dengan sesama politikus lainnya, Gus Yus dikenal humoris. Disaat tegang, ia bisa mencairkan suasana dengan joke-jokenya.Sebelum peristiwa naas terjadi, detikcom bersama dengan sejumlah wartawan bertemu dengan Gus Yus di Jakarta. Ia bercerita panjang lebar mengenai perjalalan kariernya, yang menurutnya belum banyak diketahui orang. Ia lahir di Jember, Jawa Timur 23 Februari 1952. Gus Yus berasal dari keluarga ulama NU berpengaruh di Jember, yakni Kiai Shidiq, kakek Gus Yus. Kiai Shidiq ini mempunyai hubungan erat dengan pendiri NU KH Hasyim Asyhari. Hal inilah yang membuat Gus Yus dekat dengan garis keturunan pendiri NU.Gus Yus aktif di organisasi sejak masuk SMP 1 Jember. Pada usia 13 tahun ikut aktif mendirikan IPPNU yang waktu itu berhasil memberhentikan seorang guru SMP-nya. Masuk SMEA di Jember menjadi sekretaris OSIS, dan akhirnya ke Jogja untuk melanjutkan kuliah di IAIN Sunan Kalijaga dan Fakultas Hukum UGM.Selama menjadi mahasiswa, Gus Yus terlibat dalam berbagai aksi. Di antaranya berperan penting dalam demo pembatalan pelantikan rektor IAIN dan aksi-aksi Malari bersama dengan Hariman Siregar. Karenanya, Gus Yus sempat ditahan di Korem Jogja dan sempat ditahan di LP Wirogunan karena aktivitasnya. Sebelum menyelesaikan kuliah di UGM, Gus Yus pindah ke Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Di sana ia tetap konsisten dengan perjuangannya, di antaranya bersama-sama dengan aktivis lain menolak proses penerimaan asas tunggal yakni Pancasila. Pulang dari Arab Saudi, Gus Yus mantap mendirikan pesantren bersama dengan KH Ahmad Shidiq, tepatnya pada tahun 1984. Dan mulai tahun 1987, pesantren Darus Sholah miliknya mulai beroperasi. Pesantrannya berlokasi di Jl.M Yamin, Desa Tegalsari, Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur.Krisis ekonomi tahun 1997, Gus Yus bersama-sama dengan para ulama NU melakukan istiqoroh. Hasilnya meminta agar Soeharto turun. Tapi sebelum berhasil bertemu, Soeharto sudah mundur. Akhirnya, para ulama yang sudah terlanjur berkumpul membahas kemungkinan NU mendirikan partai politik. Dan dari berbagai pertemuan dengan kiai dan ulama NU, akhirnya Gus Yus terlibat aktif mendeklarasikan PKB.Gus Yus juga pernah meramaikan bursa calon bupati Jember pada awal tahun 2000. Ia dan pasangannya meraih 19 suara, sementara lawannya 22 suara. Suatu kekalahan pahit yang harus diterima. Dan akhirnya tetap aktif menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan Jember. (jon/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads