Indro, seorang sopir, mengaku terjebak banjir sejak dini hari tadi. Dia bertolak ke Kudus menuju Semarang, namun harus menunggu air surut.
"Dari kemarin saya di sini, hari Selasa. Nggak bisa ke mana-mana. Saya nganteri oli," kata Indro kepada detikcom saat ditemui di Jalan Lingkar Tanjung Kudus, Rabu (22/1/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari jam 2 pagi tadi kami di sini, nggak ngapa-ngapain (bergerak)," katanya sambil melahap nasi bungkus yang dibelinya.
Menurut informasi dari Arifin, kendaraan mengantre sangat panjang karena di terminal Kudus air sudah setinggi leher kepala orang dewasa. Tidak mungkin baginya untuk menerjang banjir dengan ketinggian itu.
"Segini mas (seleher)," katanya sambil menunjuk lehernya.
Kondisi jalan Lingkar Tanjung Kudus ini sangat macet. Jalanan penuh dengan kendaraan besar, mobil-mobil kecil dan juga kendaraan bermotor. Tak ketinggalan mereka yang berjalan hanya untuk melihat-lihat kondisi banjir.
Banjir terjadi di wilayah Undaan Kudus menuju Purwodadi juga arah sebaliknya. Tak sedikit dari kendaraan untuk mencoba untuk melewati ketinggian air namun tak berhasil dan alhasil mogok. SPBU di kawasan ini pun tak beroperasi karena tergenang.
(zul/try)