"Beberapa kemampuan Lapan yang dapat dimanfaatkan antara lain teknologi satelit dan penginderaan jauh untuk kepentingan survei, geospasial intelijen untuk pengamanan wilayah dan memetakan terorisme, terus roket peluncur dan peluru kendali, teknoliogi UAV pesawat tanpa untuk melakukan pengintaian dan memonitor," ujar KSAD Jenderal TNI Budiman.
Hal itu disampaikan KSAD usai meneken nota kesepahaman dan kerjasama dengan Lapan di Mabes TNI AD, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan kerjasama dengan Lapan maka kita bisa memanfaatkan ilmu dan teknologi guna meningkatkan kemampuan tersebut. Diharapkan TNI AD dapat menjadi pelopor untuk mencegah perang generasi keempat," jelas dia.
Sementara Kepala Lapan Bambang S Tedjasukmana menjelaskan Lapan nanti mengerjakan segala alat pertahanan dalam bentuk prototipe.
"Rencana ke depannya kita sudah membangun kerjasama dengan AD dan AU. Sekarang kita sedang menyusun kerjasama dengan AL. Dalam proses kerja sama ini, Lapan kan orangnya sedikit, jadi kami kerjasama dengan AD lebih banyak membangun prototipenya. Nanti mengembangkannya lagi ya industri-industri untuk TNI," tutur Bambang.
Anggaran yang dialokasikan TNI AD untuk kerjasama dengan Lapan, imbuh Bambang, sekitar Rp 3,5 miliar plus untuk Direktorat Topografi AD yang akan membuat pemotretan udara dan pesawat tanpa awak sebesar Rp 1,5 miliar.
(nwk/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini