Lurah Muara Bakti Asmawi ketika dihubungi detikcom, Senin (20/1/2014) mengatakan warga sebagian besar sudah diungsikan ke 3 titik, antara lain kantor desa dan sekolah.
"Semua wilayah kena. Banjir ini sudah seminggu, sejak awal minggu lalu. Rumah saya sendiri kerendam. Ini tiap tahun tapi baru kali ini paling besar. Saya sejak kecil di sini sekian puluh tahun, baru kalu ini banjir masuk rumah. Sungai CBL dan Sungai Bekasi dangkal, jadi meluap," kata Asmawi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warganya yang mengungsi kini membutuhkan sembako dan penanganan kesehatan. "Sudah pada merasakan penyakit, gatal-gatal. Kami membutuhkan segala macam bantuan secepat mungkin," tuturnya.
Kopassus Evakuasi Warga
Sementara Kopassus sudah terjun mengevakuasi warga sejak Minggu (19/1/2014) malam. Menurut Kepala Penerangan Kopassus Letkol Infanteri Jo Sembiring, ada 10 personel Kopassus yang terjun ke Desa Muara Bakti yang dipimpin Serka Darwis.
"Wilayah yang belum tersentuh Kampung Pasar Mas, Muara Bakti. Masyarakat perlu obat-obatan dan logistik. Mereka membuat tenda darurat di pinggir jalan," tuturnya.
Pihaknya juga sudah mengevakuasi ratusan warga sejak Minggu malam. "Evakuasi pagi ini, sebagian kita bawa ke jalan," kata Jo.
PMI mencatat banjir di Bekasi terdapat di 81 titik yang tersebar di 23 kecamatan. Pada Minggu (19/1) Wagub Deddy Mizwar meninjau korban banjir di Jatiasih. Deddy mengimbau warga sabar dan instrospeksi.
(nwk/nrl)