Kepala Kantor SAR Semarang, Agus Haryono, mengatakan berdasarkan hasil pantauan Pos SAR Jepara, terjadi banjir yang cukup tinggi di perabatasan Jepara β Pati tepatnya di Desa Tawang Rejo. Ketinggian air mencapai 30 cm hingga 70 cm sejak Jumat 17 Januari 2014 kemarin.
"Tanggul sungai Setanjung di perbatasan Demak β Jepara, tepatnya di Desa Manyar Gading, Kecamatan Kalinyamat jebol sepanjang 25 meter. Akibatnya ratusan hektar sawah, beberapa ruas jalan dan rumah warga di desa tersebut terendam banjir. Ketinggian air di rumah warga pada saat ini, pukul 13.00 WIB mencapai 20 centimeter," kata Agus lewat rilisnya kepada detikcom, Sabtu (18/1/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami terus mematau setiap perkembangan di wilayah kerja kami di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tidak hanya banjir namun juga bencana lainnya, seperti tanah longsor, pelayaran, dan penerbangan juga kami monitor," tegas Agus.
Di daerah lain, yaitu Kebumen, seorang nelayan hilang di perairan laut selatan karena kapal yang ditumpangi tenggelam akibat dihantam ombak hari Rabu (15/1) lalu. Kapal nelayan bernama 'Wahyu Titis 1' ini diawaki oleh dua nelayan, yakni Sriyanto (43) warga Desa Jintung dan Satiman (40) warga Desa Safri, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen.
Sriyanto bertahan dengan berpegangan pada dayung hingga berhasil diselamatkan oleh kapal tongkang yang melintas kemudian dibawa ke Cilacap, Jumat (17/1) pukul 07.00 di perairan Brosot, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Sedangkan Satiman yang terakhir terlihat berpegangan pada tabung bahan bakar, hingga kini masih dalam pencarian personel Basarnas Pos SAR Cilacap.
"Personel yang terlibat pencarian tergabung dalam tim SAR gabungan terdiri atas Basarnas Pos SAR Cilacap, Pos Angkatan Laut, BPBD Kebumen, SAR Walet Perkasa dan nelayan sekitar. Pada hari ini, pencarian dilakukan dengan menggunakan lima perahu nelayan," ujar Agus.
Dengan banyaknya bencana yang terjadi beberapa hari ini, Basarnas kantor SAR Semarang bersiaga jika ada yang membutuhkan bantuan.
"Saat ini personel dan peralatan kami siagakan penuh mengingat hujan belum juga reda. Sepertinya masih akan berlangsung beberapa hari kedepan. Jadi kami akan me-manage tenaga kami untuk mengantisipasi jika terjadi keadaan yang darurat," tutur Agus.
(alg/aan)