Sekitar 20 penarik delman mendatangi Bundaran Kelapa Gading yang dikepung banjir dari segala penjuru mata angin, Sabtu (18/1/2014).
Salah satu yang meraup rezeki dari jasa menarik Delman di tengah banjir ini adalah Latif. Lelaki 62 tahun ini sengaja datang ke Bundaran Kelapa Gading begitu tahu banjir nyaris melumpuhkan aktivitas transportasi di kawasan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika di hari biasa Latif hanya bisa mengantongi Rp 150 ribu per hari, namun di situasi banjir seperti ini, Latif optimis bisa meraup untung lebih banyak, sebagaimana banjir tahun lalu.
"Bisa Rp 800 ribu sehari aja, " ucapnya.
Latif yang berumah di kawasan Pulonangka ini mengajak serta keponakannya yang masih kelas 6 SD. Keponakannya tak sekolah karena SD-nya kebanjiran. Begitupun rumah Latif sekeluarga di dekatnya yang terendam air sampai satu meter.
Meski rumahnya banjir, Latif tak terlalu sedih lantaran rezekinya juga relatif naik.
Latif bahkan juga mempekerjakan tiga adiknya menarik tiga delmannya di Bundaran Kelapa Gading ini.
Perawatan kuda yang dipekerjakan saat banjir juga harus ditambah. Resepnya, kuda dikompres air hangat agar tak gampang jatuh sakit.
"Ini kuda saya namanya Putra Salju, soalnya dia jenisnya albino, bulunya putih, matanya juga putih," tutur Latif memperkenalkan kuda poninya.
Latif menuturkan, Putra Salju merupakan bekas kuda pacuan. Putra Salju yang kini berumur empat tahun pernah menjadi kuda pacuan saat umurnya baru dua tahun. Sekarang, kuda berhias bunga di punggungnya ini harus kerja ekstra menarik masyarakat menerjang genangan banjir.
Selain dikompres air panas, Putra Salju juga butuh vitamin seharga Rp 150 ribu agar tak sakit kala musim hujan. Tak berat bagi Latif untuk merawat kudanya itu.
"Saya nganterin sampai MoI (Mall of Indonesia) biasanya dikasih Rp 50 ribu. Kalau sampai agak jauh sampai Tanah Merah atau Artha Gading, bisa Rp 100 ribu. Bahkan ada juga yang mau ngasih Rp 200 ribu," ucapnya.
(dnu/ndr)