Kocokan Ditemani Brondong dan Berhadiah Brondong Manis

Mengintip Arisan Sosialita Jakarta

Kocokan Ditemani Brondong dan Berhadiah Brondong Manis

- detikNews
Rabu, 15 Jan 2014 16:59 WIB
Nadia Mulya. (Photo by Mohammad Abduh/Wolipop)
Jakarta - Ada banyak cerita seru dan mendebarkan di balik arisan para sosialita. Modifikasi arisan tak hanya di sisi lokasi arisan tapi juga kocokannya.

Lazimnya arisan adalah perkumpulan sekelompok orang yang rutin mengumpulkan uang dan bertemu secara teratur dalam periode tertentu. Uang inilah yang akan ditarik oleh pemenang yang namanya keluar ketika diundi alias dikocok.

Tapi kini, kocokannya bukan lagi sebatas duit arisan dalam bentuk rupiah, tapi juga dalam bentuk dolar, barang-barang fashion bermerek, perhiasan bahkan brondong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sonia Wibisono, salah satu pesohor ibu kota yang juga aktif dalam arisan mengatakan ada banyak arisan yang menjadi ajang berkumpul para kolektor tas mahal Hermes.

Namun ketika ditanya arisan yang menggunakan kocokan lain di luar kelaziman, Sonia mengaku tidak banyak tahu. β€œSejujurnya aku agak sibuk ini, jadi gak banyak ikut arisan. Tapi setahuku kebanyakan (kocokannya) uang ya,” kata dokter yang juga presenter itu kepada detikcom, Selasa (14/01).



Dia menambahkan, arisan yang diikutinya belakangan ini terbatas dengan kelompok teman lamanya bersama Ina Thomas, Inggrid Kansil, Mayangsari dan Diah Permatasari.

Adapun pesohor lainnya, Nadia Mulya mengakui banyaknya arisan yang menggunakan model kocokan tak lazim. β€œMacam-macam sih bentuknya, dari mulai berlian, dinar, dolar, emas, berlian, brondong (pria muda), atau juga PIL (perempuan idaman lain),” kata dia ketika berbincang dengan detikcom, akhir pekan lalu.

Dalam bukunya, Kocok; The Untold Sories of Arisan Ladies and Socialites, Nadia menyebutkan berondong merujuk pada pria muda yang mengencani wanita matang. Ada berbagai bentuk arisan brondong, antara lain brondong yang memang dijadikan hadiah bagi yang menang kocokan setiap bulannya.

Ada juga arisan yang ditemani oleh segerombolan brondong saat berkumpul, dan ada yang memodifikasinya dengan kreatif sehingga si brondong menjadi bagian dari β€œpertunjukan" arisan.

Lagi-lagi, Nadia melanjutkan, banyak salah kaprah yang mengasosiasikan arisan brondong dengan arisan wanita elite. β€œJangan keliru. Tindakan asusila itu tidak eksklusif dilakukan oleh madam-madam kesepian, melainkan dapat pula dilakukan oleh kelompok mana pun, seperti para pria," Nadia mengungkapkan.

Konon, lanjut dia, ada arisan "mobil goyang" di mana pesertanya adalah para pria nakal yang mengundi kesempatan untuk bisa keliling dengan mobil mewah β€œditemani” seorang wanita panggilan.

Presenter program infotainment itu berujar banyak kelompok yang membuat arisan dengan tarikan macam-macam. Itu sebabnya, ia tak heran banyak orang yang menuding arisan hanyalah kegiatan hura-hura yang membuat pesertanya terjebak dalam kepalsuan.

Tapi dalam pandangannya, tidak ada yang salah dengan arisan. β€œArisan itu kan cuma konsep yang sifatnya netral. Kita sebagai user mau menggunakan arisan itu sebagai apa ya terserah," ujar Nadia.

"Kalau emang demennya party atau doyannya brondong, ya akhirnya mereka akan mencari sesama mereka yang hobinya sama lalu dibikinlah arisan,” katanya meneruskan.


(brn/brn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads