Panglima TNI Moeldoko Resmi Bergelar Doktor Ilmu Administrasi

Panglima TNI Moeldoko Resmi Bergelar Doktor Ilmu Administrasi

- detikNews
Rabu, 15 Jan 2014 16:42 WIB
Foto: Jenderal TNI Moeldoko (Puspen TNI)
Jakarta - Panglima TNI Jenderal Moeldoko meraih gelar Doktor di bidang Ilmu Administrasi dengan predikat sangat memuaskan. Gelar tersebut diraihnya setelah Moeldoko menempuh studinya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).

"Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko meraih gelar Doktor dengan predikat sangat memuaskan di bidang Ilmu Administrasi," kata Kadispenum Puspen TNI, Kolonel Inf Bernardus Robert dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom, Rabu (15/1/2014).

Robert mengatakan bahwa gelar ini didapatkan Moeldoko setelah mempertahankan disertasinya yang berjudul "Kebijakan dan Scenario Planning Pengelolaan Kawasan Perbatasan di Indonesia" (Studi Kasus perbatasan darat di Kalimantan), di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sidang tersebut diketuai oleh Dr Arie Setiabudi Susilo, M Sc, dengan promotor Prof Dr Eko Prasojo, Mag rer Publ.

"Ko-Promotor Prof Dr Azhar Kasim, Mpa, dengan anggota Dr Son Diamar, M Sc, Dr Roy Valiant, M Soc Sc, Dr Sodjuangan Situmorang, M Sc, Prof Dr Sudarsono Hardjosoekarto, Prof Dr Huseini dan Prof Dr Ridwan Maksum, M Si," imbuhnya.

Penelitian Moeldoko dilakukan untuk menjawab tiga pertanyaan pokok. Pertanyaan tersebut adalah bagaimana isi kebijakan pengelolaan kawasan perbatasan, bagaimana implementasi kebijakan pengelolaan kawasan perbatasan dalam mewujudkan beranda depan negara yang aman dan sejahtera, dan bagaimana skenario dan arah kebijakan penegelolaan kawasan perbatasan yang aman dan sejahtera sampai dengan tahun 2030.

Di dalam disertasi tersebut disimpulkan bahwa ada tiga permasalahan dalam perbatasan. Pertama, adanya kesenjangan, disharmonisasi, kevakuman, ketidakkonsistenan, serta ketidak tepatan perumusan kebijakan yang mengakibatkan tidak optimalnya sistem keorganisasian dan program.

"Kedua, ketiadaan efektivitas implementasi karena keragaman persepsi dan hambatan sarana dan prasarana. Ketiga, adanya empat driving force yaitu politik, pembangunan ekonomi, keamanan, serta kesejahteraan dan apabila tidak dilakukan perubahan pengelolaan kawasan perbatasan," jelasnya.

Kemudian di dalam disertasi tersebut, Moeldoko merekomendasikan sejumlah langkah terkait pengelolaan kawasan perbatasan.

"Perlu adanya perbaikan, penyempurnaan dan harmonisasi kebijakan pengelolaan kawasan perbatasan serta perlunya pengembangan grand design pengelolaan kawasan perbatasan," ujar Robert.

Selain itu direkomendasikan pula bahwa dibutuhkan kesepahaman persepsi dan strategi dari para stakeholder serta penyediaan prasarana, sarana dan sumber daya yang memadai serta perlunya pengembangan skenario dengan variabel-variabel yang lebih lengkap sebagai dasar pembaharuan atau penyempurnaan kebijakan dan implementasinya. Selanjutnya diperlukan perbaikan atau penyempurnaan kebijakan strategis secara terus-menerus.

Sidang promosi Doktor Jenderal Moeldoko, dihadiri oleh Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Agum Gumelar, Prof Dr Muladi, Kasal Laksamana TNI Marsetio, Kasau Marsekal TNI I B Putu Dunia, para Perwira Tinggi di jajaran Mabes TNI dan Angkatan, Kapuspen TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul, SE serta beberapa undangan.

(sip/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads