Tanggul Kali Laya Jebol, Ratusan Rumah di Bukit Cengkeh Depok Terendam

Depok - Hujan deras tak hanya mengguyur DKI Jakarta sejak pagi, namun juga Kota Depok. Akibatnya, ratusan rumah di Bukit Cengkeh, Cimanggis Country di Kecamatan Cimanggis, Depok terendam banjir.

Ratusan rumah tepatnya di RW 16 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok tampak direndam banjir akibat jebolnya tanggul Kali Laya. Rumah-rumah di Bukit Cengkeh I, Cimanggis Country dan Bukit Cengkeh II 'terendam' seketika.

Pantauan detikcom, Minggu (12/1/2014) di lokasi, tanggul itu terletak sekitar enam meter di belakang Kompleks Perumahan Cimanggis Country, Depok. Tanggul itu jebol sekitar pukul 12.00 WIB.

Banjir sedalam 1-1,5 meter pun merendam RT 4, RT 3, RT 7, RT 8, RT 9, dan RT 10 di Bukit Cengkeh II. Menurut seorang warga, Djadiono, banjir ini merupakan banjir terparah dalam dua tahun terakhir.

"Ini akibat dari tingginya curah hujan dan adanya pengalihan fungsi lahan sawah untuk perumahan. Ini dikarenakan saluran Kali Laya yang seharusnya menjadi saluran irigasi, dialihfungsikan untuk perumahan," ujarnya kepada detikcom di lokasi hari ini.

Saat ini Komandan Dandim Depok, Letkol Infanteri Muhammad Zamroni sudah mendatangi lokasi untuk melakukan peninjauan lebih lanjut.

"Kami sudah berkordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Depok untuk mempersiapkan material tanggap darurat perbaikan tanggul. Malam nanti barang akan datang dan besok pagi akan dikerjakan," ungkapnya.

Pembangunan yang memakai dana tahap darurat itu rencananya akan digerakkan oleh 200 personel TNI untuk bersama-sama melakukan perbaikan. Pantauan detikcom, bantuan sudah datang Mako Brimob Kelapa Dua, Pemadam Kebakaran Kota Depok dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Depok berupa beberapa perahu karet.

Sekedar informasi, pembangunan rumah di kawasan ini sempat menuai pro dan kontra. Sebab, dulunya daerah ini merupakan daerah resapan air.

Sebelumnya, dua bulan yang lalu Djadiono juga pernah melaporkan tanggul retak ke pemerintah kota setempat. Namun, tidak ada tanggapan. Untuk ke depannya, Djadiono berharap jika pemerintah Depok dapat melakukan pengawasan yang lebih ketat lagi terhadap tren pembangunan rumah di kawasan itu. Hal ini dikarenakan permukaan tanah di daerah sana umumnya berada di bawah permukaan kali yang dulu berfungsi sebagai saluran irigasi pada zaman Belanda.

(nwk/nwk)