Gita Wirjawan Bicara Soal Neolib dan Ekonomi Kerakyatan

Gita Wirjawan Bicara Soal Neolib dan Ekonomi Kerakyatan

- detikNews
Selasa, 07 Jan 2014 17:01 WIB
Gita Wirjawan (Bagus/ detikcom)
Jakarta - Menteri Perdagangan yang menjadi peserta konvensi capres PD Gita Wirjawan mengaku sering diidentikkan dengan neolib atau neoliberalisme. Namun dia menepis anggapan tersebut.

"Yang saya heran, saya sendiri tidak tahu neolib itu artinya apa. Bagaimana bisa dikaitkan dengan neolib? Yang saya percaya hanya tidak mungkin permasalahan selesai hanya dengan retorika," tutur Gita dalam jumpa pers peserta konvensi PD di Jl. Pati Unus No 75, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2014).

Dia mencontohkan mengenai import daging sapi. Menurut data yang ia miliki, kebutuhan konsumsi daging sapi rakyat Indonesia 4 juta ton per tahun. Sementara Indonesia hanya mampu memenuhi 2 juta ton.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi pilihannya dua, apakah dengan mengurangi konsumsi daging atau mendatangkan daging dari luar? Yang jelas tidak mungkin hanya beretorika dengan memproduksi daging secara cepat," papar Gita.

Ia pun memamerkan rekam jejaknya sebagai Menteri Perdagangan. Ia mengklaim kebijakannya mencerminkan ekonomi kerakyatan.

"Saya Menteri Perdagangan pertama yang membatasi minimarket hanya 150 cabang. Saya pula yang pertama membatasi franchise restoran maksimal 250 unit. Apakah ini bukan ekonomi kerakyatan?" sebut Gita.

(bpn/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads