"Nilai asuransi gedung Rp 2-3 miliar. Tapi nggak nutupi fisik. Gedungnya saja Rp 5 miliar, belum isinya," ujar dosen kesejahteraan sosial Fisip UI, yang juga mantan Dekan Fisip UI Prof Bambang Shergy Laksono di depan Gedung C Fisip UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (7/1/2014).
Menurut Bambang, ada 3 ribu buku milik dosen Fisip Dr Iwan Gardono Sujatmiko yang terbakar. Buku tersebut diimpor asli saat Iwan belajar di Amerika dan dihibahkan ke departemen sosiologi Fisip UI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang dan rekan-rekan dosennya sangat kehilangan akibat kebakaran yang terjadi pada pagi hari tersebut. Laboratorium sosial di gedung tersebut merupakan yang terbaik di Indonesia.
"Karena itu pusat referensi bagi mahasiswa S2/S3 dari dalam dan luar kota untuk disertasi mereka. Belum lagi buku-buku langka yang nggak ada gantinya, buku-buku keluaran tahun 1950-1960-an," ucapnya.
Padahal, 2 minggu lagi gedung di lantai 2 akan diresmikan. Di lantai itu berisi perpustakaan, ruang dosen, dan ruang rapat.
Pihaknya sudah memasang alat pendeteksi kebakaran. Namun yang namanya musibah tetap saja tidak terduga.
"Sebenarnya pas renovasi sudah mikirin fungsi estetika pelayanan, kenyamanan dan keamanan. Tapi nggak kepikiran bakal ada musibah kayak gini. Di setiap lantai ada 1 tabung pemadam tapi nggak cukup," kata Bambang.
Berdasarkan pantauan asap sempat muncul lagi di lantai 1 gedung. Petugas pemadam pun menyemprotkan kembali air. Namun dari 10 petugas, sisa 5 petugas yang masih berjibaku dengan asap yang tersisa.
(nik/nwk)