UNDIP Gaet NTUST Taipei Perkuat Riset dan Pendidikan

UNDIP Gaet NTUST Taipei Perkuat Riset dan Pendidikan

- detikNews
Senin, 06 Jan 2014 19:00 WIB
ist.
Taipei - Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang menggaet National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) Taipei untuk kerjasama memperkuat riset dan pendidikan.

Hal itu disampaikan Ketua Program Studi Magister Teknik Kimia Undip (PTKMU) Semarang Dr. Mohammad Djaeni kepada detikcom seusai perundingan di Taipei, Senin (6/1/2014).

Mewakili UNDIP, Dr. Djaeni bersama Wakil Dekan Bidang Kerjasama Dr. Berkah Fajar berada di Taipei (4-7 Januari 2014) dalam rangka pengesahan Nota Kesepahaman (MoU) dan Nota Perjanjian (MoA) oleh NTUST, pengenalan program studi, kunjungan laboratorium, dan diskusi pengembangan kerjasama sains lebih luas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Langkah ini sebagai upaya meningkatkan daya saing lulusan, staf akademik, kualitas riset dan publikasi, serta perluasan akses dan reputasi internasional," ujar Djaeni.

Menurut Djaeni, kerjasama antara Program Studi Magister Teknik Kimia Fakultas Teknik UNDIP dengan Jurusan Teknik Kimia NTUST itu konkritnya antara lain akan diwujudkan dalam bentuk beasiswa penuh joint degree.

"Beasiswa ini disediakan untuk mahasiswa Magister Teknik Kimia UNDIP, PhD by sandwich, kursus, dosen tamu, serta riset dan publikasi internasional," jelas Djaeni, yang meraih gelar doktornya di Universitas Wageningen, Belanda.

Dikatakan, untuk joint degree mahasiswa magister akan melakukan kuliah tahun pertama di UNDIP dan tahun kedua di NTUST. Selama di Taiwan mahasiswa akan memperoleh beasiswa penuh termasuk biaya hidup. Mahasiswa akan mendapat ijasah master dari UNDIP dan NTUST.

Sementara untuk program PhD by sandwich formatnya lebih leluasa disesuaikan dengan topik dan output risetnya. Minimal mahasiswa akan berada selama setahun di NTUST, sedangkan sisa masa studi (2 tahun) akan dikerjakan di UNDIP atau sebaliknya.

Sedangkan untuk program riset dan publikasi internasional keluarannya adalah publikasi bersama kedua institusi.

Mulai Januari

Kerjasama UNDIP Semarang dan NTUST Taipei tersebut akan berlaku efektif mulai Januari 2014 ini dengan harapan pada akhir Juli nanti Teknik Kimia UNDIP telah dapat menyeleksi dan mengirim mahasiswa master ke NTUST untuk joint degree.

Selanjutnya NTUST akan memfasilitasi semua kebutuhan mahasiswa termasuk SPP, asuransi dan biaya hidup selama di Taiwan.

Nota Kesepahaman (MoU) kerjasama tersebut telah disetujui oleh Rektor UNDIP melalui Wakil Rektor bidang Pengembangan dan Kerjasama Prof. dr. Sultana MH Faradz, PhD dan Rektor NTUST Taiwan melalui Direktur International Office Prof. Chen Kang Lee.

Dalam pekan ini MoU tersebut akan mendapatkan pengesahan secara desk to desk dari kedua pihak.

Sementara Nota Perjanjian (MoA) kerjasama sebelumnya telah ditandatangani oleh Dekan College of Engineering Prof. Jeng Ywan Jeng dan Chairman of Chemical Engineering Department Prof. Chorng-Shyan Chern.

Sekembalinya ke Indonesia MoA kerjasama ini akan ditandatangani oleh Dekan Fakultas Teknik UNDIP Ir Bambang Pudjianto, MT dan Ketua Jurusan Teknik Kimia Dr. Ir. Budiyono.

Diakui

"Sejauh ini posisi Teknik Kimia UNDIP di NTUST cukup diakui. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya publikasi internasional oleh dosen Teknik Kimia UNDIP dan aktifnya grup-grup riset bidang membran, katalis, energi terbarukan, dan teknologi pangan," terang Djaeni.

Di samping itu, lanjut Djaeni, beberapa jurnal internasional yang dibidani Jurusan Teknik Kimia UNDIP juga sudah terindeks internasional. Bahkan salah satu diantaranya BCREC, yakni Teknik Reaksi yang diketuai Dr. Istadi, telah terindeks SCOPUS dan menjadi contoh jurnal internasional paling bereputasi dan terpopuler terbitan Indonesia.

"Atas dasar itulah maka NTUST melirik Teknik Kimia UNDIP sebagai salah satu mitra potensial baik dosen atau pun mahasiswanya," tegas Djaeni.

Ditambahkan bahwa alokasi beasiswa dari NTUST terbilang cukup banyak, untuk master 3-4 orang dan PhD 2-3 orang, tergantung proyek. Sementara dari kerjasama UNDIP sebelumnya dengan Pukyong National University of Korea dan University of Twente, Belanda, juga jatahnya ditambah.

"Harapan saya ada 10-12 mahasiswa UNDIP mendapat beasiswa penuh joint degree. Jadi masing-masing mitra universitas asing tersebut mendapat 3-4 mahasiswa UNDIP," demikian Djaeni.

IPK dan TOEFL

Ketua Program Studi Magister Teknik Kimia UNDIP (PTKMU) Dr. Djaeni mengatakan bahwa tercapainya kerjasama UNDIP Semarang dan NTUST Taipei ini merupakan peluang sangat berarti bagi mahasiswa.

"Apalagi di NTUST, TOEFL yang dari UNDIP juga diakui. Setelah lulus, mahasiswa juga lebih mudah mencari beasiswa PhD di Taiwan. Syarat juga dipermudah cukup menyerahkan IPK minimum 3,2, CV, dan TOEFL 520 atau IELT 5,5," papar Djaeni.

Menurut Djaeni, untuk bahasa Inggris yang penting mampu berkomunikasi dan menulis laporan ilmiah. Nanti setelah di laboratorium dan berinteraksi dengan profesor dan mahasiswa negara lain, kemampuan itu akan terlatih dan meningkat, serta semakin percaya diri.

Sementara itu Wakil Dekan Bidang Kerjasama Dr. Berkah Fajar menambahkan bahwa bagi mahasiswa yang belum memperoleh beasiswa dari NTUST tapi IPK dan TOEFL-nya memenuhi syarat, akan diusahakan mendapat letter of acceptance (LoA) untuk bisa mengakses beasiswa ke BPKLN, LPDP atau DIKTI.

"Karena kerjasama, SPP-nya gratis, jadi tinggal mencarikan biaya hidup sekitar Rp 4-5 juta/bulan selama maksimum 1 tahun atau bisa 8 bulan," pungkas Berkah. (es/es)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads