Keburu Dibekuk Densus 88, Rencana Pernikahan Anton pun Pupus

Keburu Dibekuk Densus 88, Rencana Pernikahan Anton pun Pupus

Arbi Anugrah - detikNews
Kamis, 02 Jan 2014 16:03 WIB
Dok Detikcom
Banyumas - Terduga teroris Anton alias Septi (26) ternyata akan menikah. Rencana pernikahan itu kandas sudah, karena Anton ditangkap tim Densus 88 terkait kasus terorisme.

Anton ditangkap di sebuah warnet di Kemranjen Banyumas, Senin (31/12/2013) lalu. Dia akan menikahi Shifa Al Islam (23), warga Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas.
Β 
"Rencananya tanggal 5 Januari besok, keluarga Anton akan datang untuk membicarakan rencana resepsi pernikahan," kata Kepala Desa Alasmalang, Jalil, kepada wartawan, Kamis (2/1/2014).

Anton dan Shifa sudah menikah secara siri setahun lalu. Namun, dengan tertangkapnya Anton rencana rapat keluarga untuk membicarakan resepsi pernikahan pun batal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua pasangan tersebut bertemu dan berkenalan saat berada di pondok pesantren di Sidoarjo. Shifa merupakan adik kelas Anton. Mereka menikah secara siri dan tinggal bersama dengan mertuanya, Bella Mao Bollang. Tapi dalam pernikahan tersebut tidak ada saksi dari perangkat desa maupun warga di lingkungan setempat.

Kepala Dusun 04 Alasmalang, Wasinun menambahkan, selama ini Anton tidak pernah memiliki pekerjaan tetap. Ia hanya diketahui sering pergi ke warnet yang letaknya tidak jauh dari rumah mertuanya. Anton juga tidak pernah menerima tamu asing di rumah mertuanya.

"Saya tidak pernah melihat ada tamu Anton di rumah itu," katanya.

Pada Rabu (1/1) kemarin, Bella Mao Bollang bersama kedua anaknya, Shifa dan Yahya dibawa Densus untuk diminati keterangan. Sore harinya, ketiganya langsung dilepas oleh Densus. Bella merupakan kakak ipar Fauzan Fikri, Fauzan menghilang sejak penangkapan seorang teroris di Desa Kebarongan, Kecamatan Kemranjen, Yusron Mahmudi alias Abu Dujana pada tanggal 9 Juni 2007.

(arb/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads