Debat Segitiga Anis Matta, Anaway, dan Szilvia Sebelum Poligami

Debat Segitiga Anis Matta, Anaway, dan Szilvia Sebelum Poligami

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Rabu, 01 Jan 2014 14:13 WIB
Anis Matta dan istri kedua
Jakarta - Permohonan poligami yang disampaikan Presiden PKS Anis Matta tak langsung disetujui istri pertamanya, Anaway Irianty Mansyur. Sempat ada perdebatan segitiga antara Anis, Anaway, dan Szilvia Fabula.

"Dialog segitiga Anaway-Szilvia-Anis menjadi menarik untuk disimak," kata Fahri Hamzah seperti dikutip detikcom dari akun twitternya, Rabu (1/1/2014).

Szilvia yang ingin menjadi istri kedua Anis Matta sempat merasa dikasari oleh istri pertama sang Presiden PKS. Anis Matta pun langsung bicara blak-blakan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan menghadapi masalah-masalah seperti itu tiap hari. Kalau kamu tidak siap ya jangan lanjut, sergap Anis tanpa tedeng aling-aling," beber Fahri.

Namun pernyataan Anis tak menyurutkan niat Szilvia. Komunikasi segitiga pun terus berlanjut.

"Kalau Szilvia benar-benar mencintai Anis Matta, kata Anaway, dia pasti tahu apa yang harus dia lakukan untuk menjadi istrinya," ungkap Fahri.

Ditantang oleh Anaway membuat gadis cantik asal Hongaria itu sadar. "Akhirnya Szilvia juga sadar bahwa keinginannya untuk masuk dalam kehidupan Anis Matta tak semudah yang ia bayangkan," katanya.

"Sejak itu Szilvia tak pernah lagi mengeluhkan semua proses, dia menjalaninya dengan sabar. Dia belajar bab ikhlas," lanjut Fahri.

Kesabaran itu, masih menurut Fahri, kemudian berbuah manis. Anaway tak lagi melarang Szilvia masuk ke rumah tangganya.

"Selain itu, bagi Anaway ini pada akhirnya adalah dakwah. Szilvia sudah masuk Islam dan kita harus membantunya menjadi muslimah yang baik. Dan jika perkawinan adalah jalannya, Anaway bersedia berkorban untuk itu semua. Itu adalah pertanggungjawaban moral," kata Fahri.

Namun kesepakatan ketiganya belum cukup, sebelum ada restu Majelis Syuro PKS.



(van/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads