Pertunjukan wayang kulit digelar di depan Stasiun Sudirman, dimulai pukul 20.30 WIB dalam rangka perayaan pergantian tahun. Tak seperti panggung hiburan lainnya yang tersebar di beberapa titik sepanjang Jl Sudirman-Jl MH Thamrin, pertunjukan kesenian tradisional asal Jawa Tengah ini tidak banyak yang mengunjung.
Jika dibandingkan dengan panggung band musik yang ditonton ribuan warga, penonton wayang kulit tidak banyak. Warga yang menonton tidak memenuhi jalanan di depan panggung. Masih banyak kursi kosong di bawah tenda berukuran 6x4 meter yang memang disediakan untuk penonton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika detikcom mencoba menanyakan alasan kenapa lebih memilih panggung hiburan lain, salah seorang pengunjung bernama Permata (16) menjawab dengan jujur. Menurutnya, masyarakat apalagi para muda-mudi lebih memilih hiburan yang sesuai dengan usia mereka.
"Menarik ya, apalagi ini budaya asli kita, tapi kan masyarakat datang ke sini untuk seru-seruan, apalagi ada panggung band di Bundaran HI," kata Permata (16), ABG warga Setiabudi yang malam ini datang bersama teman-temannya.
Pantauan di lokasi, tampak warga yang berdatangan dari arah menara BNI hanya melihat sekilas sambil berlalu menuju panggung hiburan lain yang menyajikan musik pop dan dangdut. Meskipun begitu, masih ada masyarakat yang mengunjungi panggung wayang kulit tersebut sambil mengabadikan momen pertunjukan dengan HP dan kamera mereka.
(rni/rmd)











































