Saat 'Anak Unyu' Surati Ombudsman karena Berhasil Masuk SMA

Saat 'Anak Unyu' Surati Ombudsman karena Berhasil Masuk SMA

- detikNews
Selasa, 31 Des 2013 19:59 WIB
Jakarta - Ombudsman RI sebagai lembaga yang mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik mendapat banyak laporan dari masyarakat. Atas respon dari laporan-laporan yang masuk, masyarakat ada yang mengucapkan terima kasih.

Salah satu yang berterima kasih kepada Ombudsman adalah seoran pelajar asal Klaten, Jawa Tengah. Pelajar itu bernama Aruri Putri K.

Aruri yang masih SMP pernah melaporkan suatu kasus dengan menghubungi komisioner Ombudsman pusat bidang penyelesaian laporan Budi Santoso.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia sempat sms saya, saya nggak tahu dapat nomor saya dari mana. Saya di Jakarta sementara kejadiannya di Klaten," kata Budi Santoso saat berbincang di kantornya, Jl HR Rasuna Said, Jaksel, Selasa (31/12/2013).

Saat itu, Budi menyarankan agar Aruri menghubungi Obdusman perwakilan Yogyakarta. "Saya bilang cari perwakilan terdekat di DIY, coba temui kepala perwakilan. Ini nomornya," ujarnya.

"Dia telepon dan lapor, waktu itu saya bilang kepada kepala perwakilan tolong diprioritaskan karena menyangkut waktu," imbuh Budi.

Budi menceritakan, kasus yang dilaporkan Aruri ke Ombudsman terkait dengan tes masuk SMA. Aruri tidak lolos masuk SMA dan menaruh curiga pada proses penerimaan itu.

"Yang lolos dia cek ada beberapa nama temannya, dia tahu temannya lolos karena dapat poin tambahan dari kejuaraan-kejuaraan. Nah menurut dia, 'loh, sia A, si B yang lolos kan nggak pernah ikut lomba, kok bisa dapat piagam'," paparnya.

Maka dilakukanlah penyelidikan oleh Ombudsman DIY dengan mengundang kepala sekolah dan kepala dinas. Akhirnya diketahui piagam itu ternyata didapat dengan membayar sejumlah uang.

"Satu piagam nilainya Rp 500 ribu. Karena ketahuan beli maka nggak murni sebagai hasil kejuaraan," ucapnya.

Nah, dalam tes itu ada 8 teman Aruri yang lolos SMA dengan membeli piagam, karena 'curang' maka kelulusan seluruh rekannya itu dibatalkan. Aruri yang ada di urutan 9, lolos masuk SMA.

"Dia kirim surat ucapan terima kasih dengan tulisan tangan. Suratnya ada di saya," ucapnya.

"Memang kita suka dapat ucapan terima kasih dari pelapor, ini juga bukti banyak kasus bisa diselesaikan," imbuh Budi.

Berikut surat Aruri yang menyebut dirinya 'Anak Unyu' dalam surat kepada Ombudsman RI:

10 juli 2013

"Dear Ombudsman RI
Saya ingin mengucapkan terimakasih atas bantuan yang tak terhingga dari Ombudsman RI perwakilan Jateng DIY.

Saya sebagai pelapor kasus piagam palsu di Klaten merasa senang, puas, dan terharu atas kinerja Ombudsman yang cepat dan tepat dalam menangani kasus.

Teman-teman saya di sekolah pun mengucapkan selamat kepada saya, memuji saya dan banyak banget deh yang say congrat buat Ruri.

Thank you Ombudsman saya berjanji akan mengajak teman-teman saya untuk peka dan kritis terhadap lingkungan".

"Anak Unyu"

(Ditandatangani)

Aruri Putri K

(iqb/trq)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads