Polisi: Modus Alamat Palsu Sering Digunakan untuk Rekening TPPU

Polisi: Modus Alamat Palsu Sering Digunakan untuk Rekening TPPU

- detikNews
Selasa, 31 Des 2013 17:38 WIB
Jakarta - Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipid Eksus) Mabes Polri terus menyelidiki dugaan pencucian uang dalam perkara pokok perjudian di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Ada temuan menarik dari ratusan rekening perbankan tersangka, yaitu adanya penyertaan alamat palsu dalam pembukaan akun rekening.

"Para penjahat memanfaatkan sektor perbankan untuk mencuci uang," kata Direktur Tipid Eksus Brigjen Arief Sulistyono di Bareskrim Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (31/12/2013).

Arief memaparkan, penyidik memblokir 146 rekening dari para tersangka judi online. Rekening tersebut digunakan untuk menampung uang-uang para penjudi. Dari jumlah tersebut, hanya 10 rekening yang jelas alamatnya. "Tapi orangnya tidak benar, artinya dia hanya mencatut alamat itu," kata Arief. Sisanya, alamat yang tercantum dalam rekening tersebut tidak ada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

146 rekening tersebut berada di tiga bank besar, 53 di Rekening Mandiri, 87 di Bank BCA, dan enam rekening di BNI. Rekening tersebut tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, yaitu 88 di Jakarta, 11 di Jabar, 11 di Jatim, 15 di Sumut, 3 di Jateng, 2 di Bali, dan 1 di Kepri.

"Bayangkan, tersebar sebegitu banyak rekening tersebut dengan alamat fiktif Penyidik sendiri satu persatu memvalidasi alamat-alamat tersebut," ujar Arief.

Arief berharap ke depan ada sistem single identity number. Pola ini adalah untuk memvalidasi identitas setiap orang yang akan membuka rekening di bank.

"Jangan sampai perbankan digunakan untuk kejahatan seperti ini," ujar Arief.

"Hal paling penting adalah bank memastikan alamat orang tersebut valid, sehingga bisa menjaga validitas untuk menjaga bank itu sendiri," imbuhnya.

Meski saat ini Indonesia belum memiliki sistem identitas tunggal, kepolisian tidak ingin penyertaan alamat palsu digunakan dalam membuka account terus terulang

"Kami akan koordinasi dengan pihak perbankan, sehingga dalam pembukaan akun baru bisa mencapai validitas maksimal. Langkah-langkah ini akan kami lakukan," kata Arief.

Maraknya penipuan SMS dengan menyertakan rekening turut menjadi perhatian polisi. Namun, beberapa kali pihak kepolisian mengejar alamat sesuai identitas nomor telepon, alamat tersebut ternyata fiktif.

"Masyarakat jangan mudah terpengaruh iming-iming yang dikirim melalui sms, media sosial dan lainnya," imbau Arief.

Polisi menangkap dua tersangka judi online di Batam, awal November lalu Mereka yang ditangkap asdalah Herman alias Ahok dan Ket Bun alias Abun. Polisi menangkap keduanya di Komplek Ruko Tanah Mas, Blok A No 1 Sei Panas, Batam, pada 2 November 2013. Modus yang dilakukan kedua tersangka adalah dengan me-relay saluran-saluran TV nasional saat pertandingan bola berlangsung.

"Siaran langsung bola dimanfaatkan oleh para tersangka, sementara server berada di salah satu negara, tanpa sepengetahuan stasiun televisi," kata Arief di Bareskrim, Jl Trunojoyo, Jakarta, Rabu (13/11/2013). Diketahui negara yang dimaksud adalah di Filipina.

(ahy/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads