"Menjelang kejadian, suasana lalu lintas tak terlalu padat. Tapi ada dua motor di depan truk tangki," kata Ketua Sub Komite Perkeretaapian Eddy Sasongko di Gedung KNKT, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2013).
Eddy menambahkan, kernet truk bermuatan 24 ribu liter premium itu telah memperingatkan sang sopir. Namun sopir hanya menjawab sekenanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alhasil, tabrakan hebat yang menewaskan 7 orang tersebut tak terhindarkan. Tak hanya itu, keberadaan bangunan sekitar rel dan pohon juga berpengaruh terjadinya peristiwa itu.
"Permukaan jalan sebidang tak rata dengan permukaan rel, kondisi rambu, jarak dan fungsi tidak maksimal menarik perhatian. Semboyan 35 tentang kewaspadaan kereta api tidak ada. Pintu menutup dengan lambat sehingga tangki bisa melintas," kata Eddy.
"Bangunan dan pohon menghalangi pandangan pengendara melihat datangnya kereta api. Investigasi masih berlangsung dan memerlukan data-data tambahan," ujar Eddy menambahkan.
KNKT juga mengapresiasi langkah kepolisian, PT KAI, dan Pertamina yang langsung membuat pencegahan seperti pemberlakuan satu arah di lokasi perlintasan dan pemasangan rambu-rambu perlintasan KA yang lebih lengkap. Namun dalam rekomendasinya, KNKT juga meminta Pemprov DKI menertibkan bangunan liar di titik-titik perlintasan sebidang KA dan merapikan dahan-dahan yang menghalangi rambu lalu lintas.
"Rekomendasi seperti menertibkan bangunan yang menghalangi pandangan pengendara untuk melihat rambu atau kereta yang melintas," tutup Eddy.
(vid/rmd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini