Ranjau paku ini akan membuat sobek ban motor atau mobil. Hal ini membuat para pengendara harus menambal bannya di tukang tambal ban terdekat, yang biasanya ada di pinggir jalan. Salah satu kawasan yang jadi pusat penyebaran paku adalah flyover Roxy hingga Cideng, Jakarta Pusat.
Pada Jumat (27/12) lalu, seorang penebar ranjau paku bernama Ali Usman alias Bejo dihajar massa di flyover Roxy. Warga yang marah juga membakar motor yang digunakan tukang tambal ban pinggir jalan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Punya Rambu Unik Sendiri
|
Tanda rawan ranjau paku ini dipasang di tiang marka jalan. Ukuran rambu ini tidak terlalu besar, namun masih bisa terlihat para pengendara yang melintas.
Saking Banyaknya Bisa Buat Bangun Rumah
Foto: Ilustrasi
|
Abdul Rohim dari Komunitas Sapu Bersih Ranjau (Saber) Paku menemukan sekitar 135 kg ranjau paku yang bertebaran dari Roxy hingga kawasan Istana Presiden, Jl Medan Merdeka Utara. Paku-paku ini dikumpulkan komunitas ini selama empat bulan penyisiran pada Juni 2013. Paku-paku itu lantas dijual kembali, setiap kilogram biasanya dihargai Rp 7.000.
Muncul Komunitas Pembersih Ranjau Paku
Foto: Ilustrasi
|
Ada dua komunitas yang biasanya membersihkan ranjau paku di flyover Roxy hingga Cideng, Jakarta Pusat. Mereka adalah Komunitas Sapu Bersih Ranjau (Saber) dan Semut Orange. Kedua komunitas ini membersihkan paku dengan menggunakan magnet yang ditarik motor.
Polisi Buat Mobil Penyapu Ranjau Paku
|
Petugas mengendarai mobil tersebut dan magnet yang ada di bagian depan mobil ini akan menarik paku-paku yang ada di jalanan di Jakarta.
Modifikasi Alat Penyapu Ranjau
Foto: Dishub
|
Alat yang digunakan petugas ini mirip alat pel berwarna biru. Pada bagian alat dipasangi dua roda kecil dan empat magnet bundar. Dua orang petugas kemudian berjalan kaki menyisir sasaran.
Magnet yang ada di bawah alat ini mampu menarik paku-paku yang ditebar bandit jalanan.
Komunitas Saber dan Semut Orange memilih membuat alat penyapu ranjau paku dari besi yang diberi roda dan magnet. Alat ini diberi tali sehingga bisa ditarik dengan menggunakan motor. Sambil berjalan pelan anggota dua komunitas ini menyisir ranjau paku di jalanan.
Tukang Tambal Ban Dicurigai Terlibat
Foto: Ilustrasi
|
Pada Jumat (27/12/2013) lalu, warga meringkus seorang penebar ranjau paku bernama Ali Usman alias Bejo. Bejo menyatakan usaha tambal bannya mendapat keuntungan berlipat jika dirinya menyebar 'ranjau paku'. Dalam sehari, dia mendapat penghasilan Rp 80 ribu.
Lumayan, kalau nyebar bisa dapat Rp 80 ribu sehari. Kalau ngga nyebar cuma 30 ribu," ujar Bejo di tahanan Polsek Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (28/12/2013).
Warga yang kesal sempat mengeroyok Bejo hingga babak belur. Motor yang dipakai Bejo juga dibakar warga. Bejo merupakan residivis yang sudah pernah ditangkap sekitar tahun lalu.
Halaman 2 dari 7