Fasilitas tersebut bernama Self Service Ticketing atau fasilitas cetak ticket sendiri. Cara mencetak tiketnya pun mudah, calon penumpang hanya tinggal memasukkan beberapa data ke layar sentuh yang sudah disiapkan seperti kode booking, nomor ID, dan nama stasiun keberangkatan.
"Ini lebih memudahkan, efisien, dan lebih cepat. Jadi tidak antri lama. Saya mau ke Jakarta naik KA Argo Sindoro besok pagi dan sekarang saya sudah mencetak sendiri tiketnya," kata Ruli kepada detikcom di stasiun Tawang Semarang, Sabtu (28/12/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau yang belum terbiasa touch screen susah. Mungkin ada baiknya diberi mouse juga," ujar penumpang lain, Philip Ayus (31).
Executive Vice President PT KAI Daop IV Totok Suryono mengatakan pembelian tiket KA melalui online meningkat 40 persen sehingga dengan fasilitas baru itu pelayanan pembelian tiket bisa lebih mudah dan cepat.
"Sekarang ada lima unit mesin, dua di Stasiun Tawang, dua unit akan diletakkan di Stasiun Poncol, dan satu unit di Tegal," kata Totok.
Selain fasilitas mencetak tiket sendiri, PT KAI Daop IV juga membuka lima loket pembelian tiket baru di Stasiun Tawang tepatnya di samping hall untuk menggantikan loket lama yang berada di dalam hall. Pada loket baru tersebut dilengkapi juga dengan teknologi Qmatic yaitu untuk menilai kinerja customer service dan masing-masing petugas loket.
Dalam penilaian terhadap pelayanan PT KAI itu, disematkan software baru pada Qmatic yang memungkinkan penumpang KA memberikan penilaian langsung dengan menekan gambar emoticon senyum untuk menunjukkan kepuasan atau emoticon sedih untuk rasa tidak puas terhadap pelayanan PT KAI yang tertera di tablet pc yang berada di loket.
"Qmatic sudah banyak yang memakai, tapi orkestranya baru pertama kali ini di Indonesia. Ini software terbaru, untuk mengetahui apakah pelayanan kami memuaskan. Namun untuk pemberian saran masih dilakukan manual (lewat kotak saran)," pungkas Lutfi Arif selaku Manager IT PT KAI Daop IV.
Direktur Komersial PT KAI, Sulistyo Wimbo Harjito menegaskan dengan sistem penilaian yang terintegrasi langsung dengan kantor pusat itu, menurutnya PT KAI perlu berlapang dada jika tenyata pelayanan yang diberikan kepada penumpang masih kurang.
"Ada risiko harus berani melihat kenyataan. Kalau ternyata pelayanan masih jelek ya diperbaiki," tegasnya.
(mpr/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini