Korban ditemukan tewas oleh sepupunya, Ponimin (36), Rabu (25/12/2013) sekitar pukul 00.15 WIB. Saat itu ia datang untuk menemui korban karena sebelumnya korban menghubunginya dan mengeluh tidak enak badan.
"Saya masih ada di Jalan Sultan waktu ditelepon. Saya langsung ke sana (Hotel Blambangan)," kata Ponimin di lokasi, Jalan Pemuda, Semarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena tidak ada yang mau, saya telepon ambulans dan sekitar 15 menit kemudian datang ambulans dan dokter," ujarnya.
Namun saat dokter datang, Widodo sudah tidak bernyawa. Pihak keluarga kemudian melaporkannya ke polisi dan tidak lama kemudian tim Inafis Polrestabes Semarang tiba di lokasi.
Menurut kerabat korban lainnya, Safrudin, korban diduga tewas karena kelelahan mengerjakan proyek taruna dan taruni di kompleks akademi kepolisian. Korban meminta menginap di hotel pun karena mengeluh kelelahan.
"Dia (Widodo) baru pulang dari proyek di Akpol. Sempat minta dicarikan tukang pijat, tapi belum dapat tukang pijatnya ternyata sudah meninggal," ujar Safrudin.
Sementara itu petugas resepsionis hotel, Kaswadi mengatakan korban tiba di hotel hari Selasa (24/12) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Korban datang sendirian dan tidak berapa lama meminta room boy untuk membelikan sate.
"Kemudian kerabat korban datang ke recepsionis. Tapi saat dihubungi lewat telepon dia (Widodo) tidak menjawab. Ketika dicek ke atas, saya melihat pintu sudah terbuka, saya posisi masih sampai di tangga waktu itu," tandas Kaswadi.
Dari hasil oleh TKP sementara, polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada korban. Hanya saja jari-jari korban berwarna pucat dan kebiruan. Dugaan sementara korban meninggal akibat kelelahan. Jenazah kemudian dibawa ke RSUP Dr.Kariadi Semarang untuk dilakukan visum. Hingga saat ini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti tewasnya Widodo tersebut.
(alg/trq)