Dalam lelang jabatan kepsek setingkat sekolah menengah atas di Jakarta, pelaksanaan tes kompetensi bidang sudah digelar pada 13 dan 14 Desember lalu. Dari tes yang diikuti oleh 1.467 peserta itu, sebanyak 928 orang lolos dan yang gagal 539 orang.
Peserta yang lulus selanjutnya mengikuti tes manajerial yang dilangsungkan pada 17 hingga 31 Desember 2013. Setelah itu dilanjutkan dengan rangkaian tes-tes Lain berupa dengar pendapat dan sidang oleh Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Presidium Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Guntur Ismail menegaskan sinyalemen kecurangan terbukti jelas saat ujian tahap pertama. Menurutnya, ada beberapa kejanggalan dalam ujian tes ini.
Guntur menekankan seharusnya program lelang jabatan kepsek ini dijadikan jalur untuk mengubah sistem buruk yang sudah mengakar. Selama ini, dia mencermati penentuan kepsek bermuatan KKN.
Guru yang kritis terhadap sekolah tidak akan mendapat rekomendasi untuk maju menjadi calon kepsek. "Justru sebaliknya bila guru penurut akan mudah mendapat rekomendasi dari kepsek untuk melamar menjadi calon kepsek."
Seorang guru SMA negeri di Jakarta Utara, Retno Listyarti, yang mengikuti tes lelang mengaku sangat kecewa dengan adanya kecurangan. "Program untuk pembenahan mutu pendidikan malah dinodai oleh oknum tidak bertanggung jawab," kata dia kepada detikcom Rabu malam (18/12).
(brn/brn)