Minggu (22/12) kemarin, tepat pada peringatan Hari Ibu, tidak ada seremoni yang dilakukan Melur. Bahkan mungkin ia lupa saat itu Hari Ibu. Perempuan asal Balige, Toba Samosir, Sumut itu hanya menatap anak gadisnya, Bulan Magdalena Hutagaol (23), yang tergolek di ranjang Ruang Krisan RSUD Djasamen Saragih.
Magda, panggilan akrab Bulan Magdalena Hutagaol, mengalami kecelakaan pada Minggu, 22 Maret 2009 silam. Selain tak sadarkan diri, ia juga kritis. Magda dilarikan ke rumah sakit swasta di Pematangsiantar dalam kondisi koma. Dua bulan kemudian, ia dipindahkan ke RSUD Djasamen Saragih, Pematangsiantar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditinggal Suami
|
Dalam kondisi sulit, Melur tak melupakan pendidikan anak-anaknya. Magda misalnya. Sebelum mengalami kecelakaan dan koma, ia adalah mahasiswiΒ semester 2 Akbid RS HKBP Balige. Sayang, kejadian itu memupuskan cita-cita luhurnya.
Tak akan Meninggalkan
|
"Tak akan pernah kutinggalkan. Bapakku meninggal di Balige saja, aku tidak datang," kata Melur.
Jual Aksesoris
|
Melur hanya perlu menghidupi diri sendiri. Apalagi 2 anaknya yang lain sudah dewasa. Di sela menunggu Magda, ia merangkai kalung dan gelang. Aksesoris itu kemudian ia jual. "Lumayanlah hasilnya. Bisa untuk uang makan sehari-hari," katanya.
Tak Pernah Menyerah
|
Ketegaran Melur berlipat karena doa. Diletakkannya kitab suci di ranjang tidur anaknya. "Aku yakin Tuhan akan memenuhi janji-Nya," ujarnya.
Melur tak hanya menunggu, tapi juga merawat dan membangkitkan 'semangat' Magda. Tak terhitung berapa kali membasuh tubuh dan memijat anaknya. Bahkan kadang ia mengajak putrinya bicara. Meski pada akhirnya Melur lebih sering ia bicara sendiri, karena Magda masih terbaring di ranjangnya.
Halaman 2 dari 5
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini