Anggota DPD: Korupsi di Banten Seperti Kentut, Baunya Diketahui Semua

Anggota DPD: Korupsi di Banten Seperti Kentut, Baunya Diketahui Semua

- detikNews
Sabtu, 21 Des 2013 11:09 WIB
Foto: Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah Ditahan KPK (Pool/detikcom)
Jakarta - Secara perlahan namun pasti, dugaan korupsi di Provinsi Banten mulai terkuak. Terlebih setelah KPK menetapkan status tersangka dan menahan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Anggota DPD asal Banten Ahmad Subadri mengatakan dugaan korupsi keluarga Atut sudah jamak diketahui, hanya saja baru terkuak.

"Betapa maraknya praktik korupsi (di Provinsi Banten) yang sekarang, seperti kentut. Tercium baunya oleh semua orang, tapi bentuknya tidak terlihat. Nah, sekarang terkuak!" kata Ahmad Subadri saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (21/12/2013).

Subadri mengacu pada pernyataan Ketua KPK Abraham Samad yang menyebut dugaan korupsi di Banten sebagai korupsi keluarga. Hal itu dinilai Subadri sebagai sinyal kasus ini tak akan berhenti hanya di Atut dan adiknya Tubagis Chairi Wardana (Wawan).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Dugaan korupsi) ini tidak sendiri, ada dugaan (keterlibatan) keluarga yang lain selain Wawan yang sudah kena. Dalam hal suap Pilkada, ada juga dugaan Pilkada Kota Serang yang ini juga sedang ditunggu sikap KPK seperti apa," ujarnya.

"Yang pasti kita berharap tak hanya di Atut dan hanya suap Pilkada Lebak dan Alkes, tapi juga (KPK) mengusut dana Bansos, hibah, sport center dan proyek-proyek pengadaan barang dan jasa lainnya di Banten," imbuh Subadri.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Banten Ei Nurul Khotimah, juga menyampaikan pandangan yang sama. Ei menyoroti bagaimana penahanan Ratu Atut ini dirasakan warga Banten sebagai adanya harapan bagi perkembangan di Provinsi Banten.

"Kita sedang membangun Banten dengan kawasan ekonomi khusus dan sebagainya, dengan pemberitaan dan kejadian (penahanan Atut) ini, membuat kita miris dan prihatin," ucap Ei Nurul Khotimah saat dihubungi terpisah.

"Kalau Anda jadi orang Banten, pasti bisa merasakan perasaan bagaimana (terbongkarnya dugaan korupsi Atut) ini. Tapi mau dibagaimanakan, ini kenyataan yang harus dihadapi," imbuh politisi PKS itu.

(bal/trq)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads