Indonesia-Malaysia akan Galang Negara-negara ASEAN Tolak Aksi Penyadapan

Indonesia-Malaysia akan Galang Negara-negara ASEAN Tolak Aksi Penyadapan

- detikNews
Kamis, 19 Des 2013 14:56 WIB
Jakarta - Masalah penyadapan oleh negara lain beberapa bulan terakhir menjadi isu penting bagi pemerintah Indonesia dan Malaysia. Kedua negara sepakat menolak segala bentuk aksi penyadapan dan akan menggalang negara ASEAN lainnya untuk sama-sama menolak aksi penyadapan tersebut.

"Tentang penyadapan atau pengintipan, spying, kami sepakat untuk mengajak negara-negata ASEAN untuk bersatu dalam menolak spying ini," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai Pertemuan Konsultasi Tahunan ke-10 Indonesia-Malaysia di Istana Merdeka, Kamis (19/12/2013).

SBY mengatakan mutual trust dan mutual respect itu sangat penting dalam hubungan internasional. Ajakan itu akan disampaikan dalam pertemuan puncak KTT ASEAN di Myanmar tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Agar ada kesepakatan intra ASEAN bagaimana kita menolak kegiatan spying. Tentunya antara negara lain terhadap ASEAN dan antara sesama negara ASEAN sendiri," tuturnya.

SBY mengatakan dirinya setuju dengan adanya kerjasama di antara media massa Indonesia-Malaysia. "Kalau media massa sering berdialog diantara Malaysia dan Indonesia, pasti akan baik beritanya akan lebih teduh dengan demikan membawa kebaikan bagi kedua bangsa," ungkapnya.

Sementara itu PM Najib mengatakan pihaknya berterimakasih kepada Presiden SBY yang telah menyambut dirinya dan delegasi dengan penuh kehangatan. Najib mengakui pertemuan tahunan ini sangat bermanfaat bagi Malaysia.

"Saya dapati mekanisme annual ini amat berfaedah karena dari setahun ke tahun kita dapat melihat dan mengukur kemajuan dan kejayaan dalam hubungan antara Malaysia dan Indonesia yang semakin mesra dan semakin mantap. Sehubungan dengan ini, annual konsultasi, semua yang diusulkan presiden kepada saya, saya berikan persetujuan," papar Najib.
"Saya juga setuju, aspect soal espionage, pengintipan, kita berikan perhatian pada sidang ASEAN akan datang dan presiden usulkan, Malaysia akan sokong," pungkas Najib.
(mpr/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads