"Hampir semua lembaga survei sudah membuat simulasi kalau Mega-Jokowi itu kemungkinan bisa kalah," ujar pengamat psikologi politik Hamdi Muluk kepada detikcom, Kamis (19/12/2013).
Menurut Hamdi, elektabilitas Jokowi memang masih paling tinggi saat ini. Namun masyarakat memilih Jokowi sebagai capres, bukan sebagai cawapres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Hamdi memahami kenapa elite PDIP mendorong pencapresan Mega. Karena mereka belum percaya Jokowi adalah bagian dari 'Mega Group'.
"Mereka tak yakin jokowi 'belong to us', menjadi bagian dari 'Mega Group'," katanya.
(van/try)