4 Aksi 'Detektif' Jokowi-Ahok Usut Kecurangan Lelang Kepsek

4 Aksi 'Detektif' Jokowi-Ahok Usut Kecurangan Lelang Kepsek

- detikNews
Rabu, 18 Des 2013 09:45 WIB
4 Aksi Detektif Jokowi-Ahok Usut Kecurangan Lelang Kepsek
Jakarta - Lelang kepala sekolah (kepsek) ditengarai berbau kecurangan. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dan Wagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) turun tangan mengungkap kasus tersebut, seperti 4 aksi ini:

Dugaan kecurangan lelang kepsek ini dihembuskan oleh Federasi Serikat guru Indonesia (FSGI), Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), dan Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ).

Ketiga organisasi guru itu melaporkan adanya kecurangan dalam ujian lelang Kepsek pada 13-14 Desember lalu. Kecurangan itu antara lain bocornya soal tes lelang jabatan kepsek, diskriminasi oleh Disdik dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) DKI, inkonsistensi kebijakan Kadisdik DKI Jakarta dan gratifikasi dalam pelatihan tes seleksi lelang jabatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi dan Ahok sigap dan berjanji mengusut tuntas kasus ini.

Berikut 4 aksi 'detektif' Jokowi-Ahok usut kecurangan lelang kepsek:

1. Tim Investigasi

Lelang jabatan kepala sekolah (kepsek) di Jakarta diduga ada kecurangan. Jokowi telah menurunkan tim investigasi untuk mengusut dugaan tersebut.

"Sudah ada tim. Ini lagi dilihat di lapangan," kata Jokowi di Balaikota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2013).

Jokowi tidak mau memberitahu siapa tim investigasi yang dikirimnya. Namun, tim tersebut diberikan waktu dua hari untuk mengusut kasus tersebut.

"Dua hari ini bekerja, dari hari ini sampai besok. Kita lihat nanti hasilnya gimana. Saya belum mau ngomong dulu," kata Jokowi.

2. Jika Terbukti, Kadis Dicopot

Ahok masih mempelajari adanya laporan soal kecurangan lelang kepala sekolah. Jika laporan itu benar, Ahok tak segan untuk langsung mencopot Kepala Dinas Pendidikan DKI.

"Itu kita baru dapat data, mau dipelajari. Kemungkinan kita mau ulang. Itu ada permainan tanda kutip. Jadi mereka kumpulin soal, bahas-bahas. Saya sudah bilang, kalau itu terbukti, kepala dinas pendidikan mau kita copot," tegas Ahok di kantornya, Jl Medan Merdeka, Jakpus, Senin (16/12/2013).

Menurut Ahok, yang seharusnya menjadi fokus ujian adalah soal mental dan kemampuan. Bukan dalam mengerjakan soal-soal yang diserahkan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto sudah membantah adanya kecurangan itu. Dia malah menantang pembuktian tuduhan tersebut.

"Saya nggak khawatir karena saya merasa berjalan pada porsinya dan untuk itu coba dibuktikan kalau memang ada (kecurangan)," kata Taufik saat dihubungi detikcom.

3. Coba Main-main, Bisa Hilang!

Lelang Kepala Sekolah (kepsek) yang diadakan Pemprov DKI Jakarta diduga ada kecurangan. Jokowi mengaku sudah mendapatkan laporan mengenai dugaan kecurangan tersebut.

"Ada laporan mengenai kecurangan itu. Saya belum cek lapangan benar apa tidak benar," ujar Jokowi saat meninjau Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (16/12/2013).

Jokowi mengingatkan apabila terbukti ditemukan kecurangan maka akan dilakukan tindakan tegas.

"Tapi, kalau sudah ada kebijakan terus ada yang coba main-main, hati-hati, bisa hilang nanti," ujar dia.

Namun demikian, Jokowi tidak akan memanggil Kepala Dinas Pendidikan terkait kasus ini. "Ngapain panggil (Kepala Dinas). Lihat saja di lapangannya, nanti akan kelihatan," katanya.

4. Cek BKD

Lelang kepala sekolah (kepsek) diindikasikan ada kecurangan. Ahok akan mengecek ke Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

"Kita lagi selidiki. Kalau memang terbukti ya kita akan sanksi tegas. Memang kelihatan ada permainan kita lagi selidiki. Bagaimana bisa untuk ujian ini kepala-kepala sekolah, dinas yang bikin soal," ujar Ahok di Balaikota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2013).

Ahok belum mau menyebut lelang kepsek tidak 'bersih'. "Jadi kita cek dulu ini BKD kok mau-maunya dikibulin. Kepala sekolah emang pinter-pinter sih oknumnya kalau ada," tutur ayah 3 anak ini.

Ahok bisa saja membatalkan lelang kepsek tersebut. Namun hal itu tergantung hasil penyelidikan.

"Lelang camat kemarin bagus, sudah betul. Guru ini yang masalah. Kok soal mereka yang bikin, katanya. Kita akan selidiki, kalau perlu kita akan batalkan. Ya kalau ada sanksi ya kadis kita copot sajalah," kata mantan anggota Komisi II DPR ini.


Halaman 2 dari 5
(aan/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads